KORANNTB.com – Sejak dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke 6 Republik Indonesia, Partai Demokrat secara umum membuktikan diri telah menjalankan tugas dan perannya sebagai organisasi politik yang berhasil.

Peningkatan jumlah perolehan kursi di DPR RI pada 2009, yang mencapai angka 300 persen dan jalannya pemerintahan Presiden SBY selama sepuluh tahun dengan baik dan banyak program pro rakyat. Menjadi bukti kongkrit torehan prestasi Demokrat dalam peran dan fungsinya itu.

Salah satu kunci keberhasilannya adalah azas kehati-hatian yang dianut Demokrat saat membuat keputusan dalam memilih dan menempatkan sumber daya manusia. Dari mulai memilih orang yang masuk dalam struktur pengurus dan kader, hingga memilih dan menentukan arah dukungan partai dalam kontestasi politik.

Azas yang dijalankan Partai Demokrat itu ditegaskan kembali oleh Ketua DPD Partai Demokrat NTB Indra Jaya Usman (IJU) saat berbicara di depan lebih dari 500 Jama’ah Pondok Pesantren Lukman Al-Hakim Kuripan Lombok Barat, Rabu 13 Desember 2023. Ia menuturkan secara sederhana bahwa faktor kehati-hatian dalam memilih sumber daya. Memberi pengaruh sangat besar pada keberhasilan partai dalam mengemban tanggung jawabnya kepada masyarakat.

“Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Bapak Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua Umum Partai Demokrat Mas Agus Harimurti Yudhoyono sangat berhati-hati dalam memilih orang,” kata politisi muda putra asli Lombok Barat itu.

“Contohnya adalah pengalaman saya saat mengikuti musda untuk pemilihan Ketua DPD Demokrat NTB. Saya dipilih oleh Pak SBY dan Mas AHY sebagai Ketua di NTB, bukan hanya karena menang jumlah dukungan saja. Ada proses ujian kompetensi yang dengan serius harus saya jalani sebagai faktor penentu utama, meskipun saya sudah memperoleh 7 dari 10 dukungan suara DPC pada Musda waktu itu,” tutur dewan 3 periode tersebut.

IJU memahami bahwa dengan beratnya tahapan yang harus Ia jalani, dalam upaya meraih tongkat komando tertinggi Partai Demokrat di Provinsi NTB itu. Ia tentu tidak akan sembarang dalam menjalankan perannya. Termasuk dalam menentukan orang-orang yang akan terlibat dalam struktur dan kader Demokrat se-Nusa Tenggara Barat.

Sebagai pimpinan di daerah, Ia juga akan sangat berhati-hati dalam memilih orang yang akan didukung dalam kontestasi pemilu. IJU memahami bahwa sebagai ketua, Ia mengemban tanggung jawab kepada partai dan masyarakat NTB. Untuk menghadirkan orang-orang yang baik dan memiliki kemampuan sebagai calon wakil rakyat dalam Pemilu 2024 mendatang.

“Apalagi di tingkat pusat saat partai harus menentukan arah dukungan dalam Pilpres. Pak SBY dan Mas AHY tentu tidak akan sembarangan dalam membuat keputusan. Partai Demokrat memutuskan bergabung dengan Kolaisi Indonesia Maju, tentu sebelumnya sudah melakukan observasi dan penggodokan mendalam terhadap kandidat yang akan diusung,” jelas IJU yang saat ini juga tercatat dalam struktur TKD Prabowo-Gibran NTB sebagai pembina.

“Pak Prabowo dan Mas Gibran adalah dua sosok anak negeri terbaik yang dinilai paling tepat untuk melanjutkan perjuangan pembangunan bangsa ini. Karena semua program baik yang pro rakyat, yang sudah dicetuskan dan dijalankan oleh pemerintah sejak jaman Pak SBY hingga Pak Jokowi saat ini. Tentu harus dilanjutkan dan disempurnakan oleh pemerintahan berikutnya. Dan yang paling tepat untuk melakukan itu tentu Pak Prabowo bersama Mas Gibran,” tegas IJU dihadapan ratusan warga yang hadir.