Dia juga mengatakan sudah mendapat pengarahan agar fasilitas pemerintah seperti Taman Budaya tidak digunakan untuk lokasi kampanye.

“Kita sudah dapat pengarahan dari KPU, Bawaslu sama Polda di sini, kita lihat aturannya instansi pemerintah tidak boleh, ASN tidak boleh memihak. Sudah jelas. Itu sepengetahuan kami,” ujarnya.

Meski demikian, dijelaskan tidak ada pengusiran saat acara ‘Desak Anies’, karena panitia memindahkan lokasi acara begitu mengetahui Taman Budaya NTB tidak dapat digunakan.

“Tidak ada pengusiran mereka tidak jadi ke sini. Kami kaget kok sudah ada brosur yang beredar sementara izinnya aja belum ada. Orang main bola dulu baru izin lapangan bola kan gak bisa. Sudah nulis disebarkan kita mau adain di lapangan ini, tapi belum izin gimana terus,” katanya.

Dia juga menjelaskan, saat masyarakat datang ke Taman Budaya untuk mengikuti acara Anies, petugas Taman Budaya mengarahkan dan memberitahu bahwa tidak ada acara Anies Baswedan di Taman Budaya.

“Ada yang datang, dipikir acara Anies di sini, kita arahkan ini tidak di sini. Mereka pergi mencari tempatnya, ditanya di mana kami tidak tahu. Lumayan yang datang kita arahkan. Bukan kami menolak, itu salah,” ujar dia.