KORANNTB.com – Universitas Mataram (Unram) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah Palestina.

Penandatanganan MoU kerjasama dilakukan oleh Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusumo, dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia,  Dr. Zuhair S. M. Al Shun yang dirangkai dengan kuliah umum.

Rektor Unram menyampaikan apresiasi kepada  Duta Besar Palestina untuk Indonesia yang menyempatkan berkunjung ke kampusnya.

“Dengan senang hati dan kehormatan besar saya berdiri di hadapan Anda hari ini untuk menunjukkan kepedulian kami Universitas Mataram kepada Palestina,” tegas Prof. Bambang dalam sambutannya, Kamis  11 Januari 2024.

Menurut Rektor, hubungan diplomatik antara negara Indonesia dan Palestina sudah berlangsung lama. Mengingat, kedua negara memiliki sejarah yang kaya, dan telah lama diwarnai oleh solidaritas, saling menghormati, dan nilai-nilai kebersamaan.

Karena itu, penguatan hubungan antara Indonesia dan Palestina melalui kolaborasi pendidikan adalah upaya untuk menguatkan hubungan antar kedua negara.

“Penandatanganan MoU pada hari ini memperlihatkan keberpihakan sekaligus kepedulian Universitas Mataram untuk Palestina, kami sepakat mengedepankan keunggulan akademik dan pemahaman budaya untuk mempererat hubungan yang sudah baik. Kami juga merasa sangat terhormat memiliki satu alumni internasional dari Palestina dan siap menerima saudara kami yang lainnya,” jelas  Prof. Bambang.

Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr. Zuhair S. M. Al Shun mengaku berterima kasih atas sambutan yang diberikan oleh Unram.

“Saya berterima kasih kepada Universitas Mataram atas sambutan dan kolaborasi pendidikan yang ditawarkan, kami merasa bahwa ini adalah dukungan dan suara dari Universitas Mataram untuk membela rakyat Palestina khususnya pemuda-pemudi Palestina,” tegasnya.

Zuhair mengatakan, adanya  kolaborasi pendidikan ini, tentunya para pemuda-pemudi Palestina yang akan berkuliah di Universitas Mataram dapat saling bertukar isu, serta bertukar budaya antara Indonesia dengan Palestina.

Terlebih, lanjut dia, rakyat Palestina sangat membutuhkan dukungan, serta doa rakyat Indonesia.

“Jangan diam dan terus suarakan hak-hak rakyat Palestina yang tertindas, sekali lagi terima kasih kami ucapkan kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya Universitas Mataram yang selalu membantu dan berpihak kepada kami,” ungkap Zuhair S. M. Al Shun.

Sebelumnya, Wakil Rektor I Unram yang membidangi Akademik, Prof Dr. Sitti Hilyana mengaku bahwa dalam pembukaan program Kelas Internasional tahun ajaran 2024/2025, Unram akan menampung para anak-anak Palestina pada sebanyak 18 program studi kelas internasional yang sudah dipersiapkan pihaknya.

Prof Hilyana mengatakan, sejauh ini, para siswa yang sudah memastikan mendaftar datang dari berbagai negara. Yakni, Myanmar sebanyak 19 orang, Bangladesh sebanyak 60 orang, China sebanyak 25 orang, Filipina 20 orang, Mesir 20 orang, Syiria, Palestina 30 orang, dan Abu Dhabi negara Uni Emirat Arab (UAE) sebanyak 60 orang.

“Para siswa kelas internasional memiliki perlakuan khusus. Di mana, kelas dan fasilitasnya sudah terstandar internasional. Selanjutnya,  kurikulum, tenaga dosen yang melayani proses belajar mengajar juga sudah memiliki akreditas khusus yang sudah mengeyam pendidikan di berbagai kampus negara di luar negeri,” jelas dia.

“Para mahasiswa kelas internasional ini juga kita siapkan asrama dan kita juga bantu mengurus visanya,” sambung dia.

Lebih lanjut Prof Sitti Hilyana, mengaku, untuk mahasiswa asal Palestina yang sudah memilih Unram akan diberikan perlakuan khusus. Yakni, mereka diberikan bea siswa belajar selama berada di Unram.

Selain itu, anak-anak Palestina yang kini termarginalisasi di negara Australia, juga akan diberikan perhatian oleh rektorat Unram.

“Untuk yang di Australia ini kita lagi tunggu mereka datang. Untuk angkanya kami belum tahu berapa siswa itu. Yang jelas besok akan datang Dubes Palestina untuk Indonesia dalam rangka membicarakan para siswa Palestina untuk melanjutkan studi di Unram,” tandas  Prof Sitti Hilyana.