Dia juga menyayangkan banyaknya syarat yang diberikan OJK NTB untuk menemui massa.

“Kami akan menggelar aksi lanjutan. Tentu akan berkoordinasi dulu dengan Kasta untuk menuntut Kepala OJK NTB mundur dari jabatan, karena kami melihat arogan sekali. Kami ajak dialog terbuka baik-baik tapi tidak ada etikad baik,” ujar dia.

Bantahan OJK NTB

Sebelumnya Kepala OJK NTB, Rico Rinaldy melalui siaran pers telah membantah tuduhan tersebut. Dia membantah OJK NTB membocorkan data perbankan ke salah satu guru besar di Mataram yang tidak memiliki kepentingan dalam mengakses data.

“Menegaskan bahwa pimpinan dan segenap pegawai Kantor OJK Provinsi NTB selalu patuh terhadap kode etik lembaga, serta memastikan tidak ada kebocoran data hasil pemeriksaan industri keuangan dari internal OJK. Pemberian dokumen hasil pemeriksaan hanya diberikan kepada pengurus industri keuangan dan pihak terkait untuk keperluan pembinaan dan evaluasi kinerja industri keuangan,” kata dia.

Dia juga membantah keterlibatan OJK NTB dalam berbagi sembako bersama Caleg.

“Menegaskan bahwa Kantor OJK Provinsi NTB tidak pernah mendanai pembagian sembako dan mengadakan kegiatan bersama Calon Legislatif manapun selama masa kampanye pemilu. OJK menjunjung tinggi independensi lembaga dan netralitas pegawai,” ujarnya.

“Hal yang sama berlaku untuk Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) NTB sebagai wadah komunikasi dan koordinasi antar industri jasa keuangan, yang tidak memiliki afiliasi politik sama sekali,” kata dia.