Di lain sisi, partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemetaan isu selama Roadshow ini, juga kata Didu, akan meningkatkan akuntabilitas pemerintah, membangun kepercayaan, dan mendorong terciptanya pemerintahan yang lebih responsif dan transparan.

“Partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi, termasuk menyampaikan aspirasi mereka, adalah fondasi bagi pemerintahan yang akuntabel dan transparan. Ini juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap calon pemimpin seperti Rohmi-Firin,” kata Didu.

Mendengarkan aspirasi kaum perempuan secara langsung, menurut Didu, merupakan bagian penting dalam proses memberdayakan perempuan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.

Didu misalnya memberi contoh, bagaimana kaum perempuan acap menghadapi isu-isu spesifik seperti kesehatan reproduksi, kekerasan berbasis gender, dan diskriminasi di tempat kerja. Tatkala aspirasi mereka tersampaikan langsung kepada kandidat kepala daerah, maka hal itu akan membantu calon kepala daerah merancang kebijakan yang efektif untuk mengatasi isu-isu tersebut.

Pun halnya tidak kalah pentingnya dengan mendengarkan aspirasi dari kalangan pondok pesantren. Semua pihak kata Didu, tahu persis bagaimana pondok pesantren memiliki peran sentral dalam pendidikan di Bumi Gora. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai moral dan etika.

Pesantren juga berperan dalam membentuk karakter generasi muda. Dan di masa saat ini kata Didu, banyak pula pesantren yang terlibat dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Bahkan, pesantren sering kali memiliki program pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat dan juga memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan dan perdamaian.

Begitu pentingnya aspirasi dari mereka, maka kata Didu, menghargai dan menyerap aspirasi masyarakat dalam Roadshow Mi6 ini, bukan hanya tentang mendengar. Tetapi juga tentang memahami dan bertindak berdasarkan kebutuhan nyata warga sebagai langkah penting mewujudkan pemerintahan yang responsif.

“Ketika Calon Gubernur dan Wakil Gubernur seperti Rohmi-Firin mendengarkan dan mengakses suara masyarakat secara langsung, maka keduanya tidak hanya memperoleh informasi berharga, tetapi juga memperkuat legitimasi mereka sebagai pemimpin yang berkomitmen untuk melayani kepentingan masyarakat luas,” ujar dia.