KORANNTB.com – Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 kembali menggelar Roadshow di Pulau Sumbawa pada Sabtu, 20 Juli 2024. Ini menjadi Roadshow ketiga Mi6 di pulau terbesar di NTB tersebut setelah episode roadshow sebelumnya pada bulan Mei dan Juni. Roadshow tersebut juga akan diisi dengan pembagian ratusan jilbab ijo.

Pada Roadshow ketiga ini, Mi6 akan memetakan isu strategis dengan melibatkan kaum perempuan,  kalangan pondok pesantren dan Masyarakat / Civil Society Alas  dalam rangka menyongsong Pemilihan Gubernur NTB 2024. Dalam kesempatan yang sama, akan diberikan pula santunan kepada anak yatim, janda kurang mampu, dan pembagian Jilbab Ijo kepada masyarakat.

“Roadshow untuk memetakan aspirasi kelompok masyarakat dari kaum perempuan dan pondok pesantren menjelang pemilihan Gubernur NTB 2024 ini bukan hanya kewajiban. Tapi ini juga bagian dari menyiapkan fondasi bagi demokrasi yang sehat,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto di Mataram, Jumat, 19 Juli 2024.

Analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini menjelaskan, Roadshow akan dipusatkan di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa. Tim Mi6 akan bertolak ke Tana Samawa pada Sabtu pagi, dan malamnya, Roadshow akan langsung digelar.

Sebanyak 75 perwakilan kaum perempuan,  pondok pesantren dan Civil Society  Alas akan ikut terlibat dalam Roadshow ini. Dalam proses Roadshow, akan dibagikan 250 Jilbab Ijo, dan juga pemberian santunan kepada anak yatim dan juga janda tidak mampu .

Didu menjelaskan, tak ada batasan kepada mereka yang hadir untuk menyampaikan aspirasi. Bahkan, ketika masyarakat yang hadir ingin menyampaikan aspirasi hingga tengah malam sekali pun, akan dengan senang hati diatensi Mi6.

Nantinya, seluruh aspirasi selama Roadshow tersebut berlangsung, akan didokumentasikan oleh Tim Mi6 dan akan disampaikan secara langsung kepada Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah dan Musyafirin.

“Menyerap aspirasi sebanyak-banyaknya dari masyarakat membantu calon kepala daerah memahami beragam kebutuhan dan masalah yang ada, sehingga kebijakan yang dihasilkan lebih komprehensif dan tepat sasaran,” ucap Didu.

Mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode ini mengungkapkan, aspirasi masyarakat adalah cerminan dari realitas sosial dan ekonomi yang ada. Dengan menyerap dan mengintegrasikannya dalam platform politik, calon pemimpin dapat menciptakan kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Ditegaskan Didu, dengan mendengarkan suara rakyat, calon Gubernur dan Wakil Gubernur seperti Rohmi-Firin, akan dapat memahami kebutuhan dan harapan warga. Dengan begitu, kebijakan yang dihasilkan oleh pasangan ini manakala nanti benar-benar mendapat mandat dari masyarakat Bumi Gora untuk memimpin NTB, maka akan benar-benar mewakili kepentingan publik.

“Menyerap aspirasi masyarakat menjelang pemilihan gubernur ini adalah kunci untuk memastikan bahwa kebijakan dan program yang diusung oleh calon pemimpin benar-benar mencerminkan kebutuhan dan harapan rakyat,” tandas Didu.

Dia melanjutkan, dengan mendengarkan aspirasi masyarakat, pemimpin seperti Rohmi-Firin akan dapat merumuskan visi dan misi yang lebih relevan dan berdaya guna. Sehingga mampu menghadirkan solusi yang tepat sasaran untuk berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.