Harapan Terakhir

Setelah PPP lepas dari genggaman, Rohmi-Firin secara “menggila” melakukan lobi-lobi politik di Jakarta. PKB adalah partai terakhir yang menjadi harapannya untuk bisa lolos di Pilgub NTB.

PKB memiliki enam kursi. Jika Perindo, PDIP dan PKB bergabung maka akan mengumpulkan 13 kursi dan lolos syarat mencalonkan diri.

Bakan Rohmi bersama DPP Perindo bertemu langsung Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar pada Rabu, 24 Juli kemarin. Hal tersebut membahas peta koalisi di Pilgub NTB.

Ketua Desk Pilkada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Halim Iskandar pada Kamis, 25 Juli 2024 melakukan konsolidasi bersama DPW PKB NTB di Mataram.

Namun Gus Menteri sapaan akrab Abdul Halim Iskandar mengungkapkan PKB masih bingung siapa yang akan didukung di Pilkada NTB 2024.

“Banyak sekali pelamarnya, bikin ketua DPW bingung,” katanya.

Dia mengatakan kebingungan tersebut dirasakan PKB selama berminggu-minggu untuk menentukan pilihan arah dukungan.

TGB Pasif

Di tengah jalan terjal yang dilalui Rohmi, sang adik, TGB Zainul Majdi belum terlihat ada upaya bergerak untuk ikut memperjuangkan Rohmi-Firin lolos di gelanggang Pilgub.

TGB tidak berkomentar soal dinamika Pilgub NTB pasca Rohmi menyatakan sikap memilih Musyafirin. TGB hanya berkomentar melalui media terakhir kalinya saat menolak Rohmi berpasangan dengan Musyafirin.

TGB jauh lebih mendukung Zulkieflimansyah berpasangan dengan Rohmi. Selain faktor kekerabatan dengan Zulkieflimansyah, dua tokoh ini terlihat memiliki chemistry atau kecocokan.

Pasca deklarasi Rohmi-Firin, TGB bahkan tidak pernah mengeluarkan komentar apalagi mendukung pasangan ini. Saat Rohmi-Firin mendapatkan rekomendasi di DPP Perindo, TGB justru tidak hadir, meskipun posisinya sebagai Ketua Harian DPP Perindo. Kabar beredar bahwa TGB saat itu berada di luar negeri.

Simulasi Pasangan

Sebagai informasi, Pilgub NTB 2024 memiliki sedikitnya empat bakal calon. Yaitu Zulkieflimansyah – Suhaili, Rohmi – Musyafirin, Lalu Iqbal – Dinda dan Lalu Gita Ariadi – Sukiman.

Namun perlahan kini mengerucut ke tiga nama, tanpa Lalu Gita Ariadi – Sukiman yang hingga kini belum jelas arah dukungan partai.

Zulkieflimansyah – Suhaili saat ini memperoleh dukungan PKS (8 kursi), Demokrat (6 kursi), NasDem (4 kursi) dan Hanura 1 kursi (masih berupa surat tugas).

Lalu Iqbal – Dinda memperoleh dukungan Partai Gerindra (10 kursi), PAN (4 kursi), PPP (7 kursi) dan PBB (2 kursi) yang berupa persetujuan prinsip atau mandat.

Rohmi-Firin memperoleh dukungan Perindo (3 kursi) dan PDIP (4 kursi).

Sementara PKB yang memiliki enam kursi belum menentukan dukungan. Sementara Golkar yang memiliki 10 kursi masih mempertimbangkan dua kadernya yang saat ini maju, yaitu Dinda yang berpasangan dengan Iqbal dan Suhaili yang berpasangan dengan Zulkieflimansyah.