KORANNTB.com – Puluhan PAC dan Kader Partai Gerindra dengan tegas menyatakan sikap menolak Haerul Warisin atau Haji Iron sebagai calon Bupati Lombok Timur periode 2024-2029. Haji Iron juga dinilai telah banyak melanggar ketentuan AD/ART Partai Gerindra dan tidak menjalankan tugas kerja kepartaian.

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerindra Kecamatan Pringgabaya Yubiran kepada awak media mengatakan, penolakan puluhan PAC dan Kader Gerindra ini bukan tanpa sebab. Menurutnya, ada dugaan pelanggaran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Gerindra serta surat tugas nomer 06.0030/TGS-PILKADA/DPP-GERINDRA/2024, tanggal 28 Juni 2024.

Sejumlah hal yang diduga telah dilanggar oleh Ketua DPC Gerindra yang akrab disapa Haji Iron menurutnya adalah hal prinsip yang telah melukai para militan partai berlambang garuda tersebut.

Ditegaskan Yubiran, dugaan pelanggaran itu antara lain, sejumlah PAC dan Kader Gerindra semenjak dilakukan pelantikan dan pengukuhan masa jabatan 2023-2029 hingga saat ini belum menerima SK pelantikan dan pengukuhan.

“Kami perwakilan kader dan sejumlah PAC ditekankan bekerja secara profesional, tapi hingga saat ini SK sejumlah PAC belum diberikan. Apa ndak lucu itu?” ujar pria asal Pohgading tersebut.

Hal senada disampaikan PAC Kecamatan Swela, Lalu Kabul bahwa sejumlah PAC Gerindra pada saat Pilpres dan Pileg beberapa waktu lalu tidak diberikan ruang kebijakan dan kewenangan. Padahal sudah dibentuk saksi dan ranting. Namun, mereka malah tidak dilibatkan oleh DPC Partai Gerindra Lombok Timur.

Tidak cukup sampai di situ, saat pilpres dan Pileg, jelas Lalu Kabul, semua tim pada tingkat kecamatan yang bekerja selama sepuluh hari penuh hanya diberikan pengganti uang transport Rp500.000.

Parahnya lagi, kata Lalu Kabul bahwa anggaran dari 130 orang saksi di Pilpres dan Pileg 2024 se-Kecamatan Swela yang dijanjikan Rp200.OOO, tetapi faktanya hanya diberikan Rp100.000 per orang.

Pria berdarah Selaparang ini juga mengungkap bahwa selama kepemimpinan Haji Iron tidak pernah ada pendidikan dan pengkaderan serta peningkatan kapasitas sebagai pelebaran sayap partai.

Belum lagi berbicara sarana dan prasarana sebagai penunjang kebutuhan organisasi terutama kesejahteraan para kader, menurut Lalu Kabul sangat memperihatinkan.

“Perjuangan para kader dan PAC tidak bisa dipandang sebelah mata dan itu telah dibuktikan dengan bertambahnya jumlah anggota dewan dari partai Gerindra di Lombok Timur di sejumlah dapil. Termasuk capaian suara seluruh kader yang mengantarkan Gerindra sebagai partai penguasa dan mengantarkan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden terpilih,” ucap Lalu Kabul pada Jumat 16 Agustus 2024.

Terkait dengan aspirasi dan tuntutannya, Lalu Kabul bersama puluhan PAC dan Kader Gerindra telah bersurat ke DPD NTB Partai Gerindra yang ditembuskan ke DPP Partai Gerindra terkait laporan pengaduan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Haerul Warisin selaku Ketua DPC Partai Gerindra Lombok Timur.

“Tuntutan kami saat ini, semoga mahkamah partai mengevaluasi dan membatalkan SK ketua DPC serta memberhentikan Haerul Warisin sebagai ketua DPC Gerindra Lotim termasuk membatalkannya sebagai bakal calon Bupati Lotim. Jika tidak diindahkan, kami akan mendeklarasikan pengunduran diri sebagai PAC dan Kader Gerindra Lombok Timur,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Partai Gerindra Kabupaten Lombok Timur, Muhammad Yusri saat dikonfirmasi oleh wartawan belum memberikan respon dan tanggapannya terkait persoalan serius dan genting yang terjadi di internal partai.