KORANNTB.comGelombang tinggi terjadi di perairan NTB. Potensi gelombang tinggi tersebut terjadi pada 28 hingga 29 Januari 2025. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini untuk mengimbau masyarakat agar berhati-hati beraktivitas di sekitar pesisir atau laut.

Selat Lombok bagian utara, Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian utara, Selat Alas bagian selatan dan Perairan Utara Sumbawa ketinggian gelombang mencapai 1,25 meter. Sedangkan Samudra Hindia Selatan NTB ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter.

Selat Sape bagian utara dan selatan ketinggian mencapai, 1,25 meter.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Majid Praya, Anggi Dewita mengatakan gelombang tinggi di atas 1,25 meter berbahaya bagi perahu nelayan. Gelombang tinggi di atas 1,5 meter berbahaya bagi kapal tongkang.

Gelombang tinggi di atas 2,5 meter berbahaya bagi kapal Ferry dan gelombang di atas 4,0 meter berbahaya bagi kapal kargo dan kapal pesiar atau kapal berukuran besar lainnya.

“Waspada tinggi gelombang yang mencapai 2 meter atau lebih di Samudra Hindia Selatan NTB,” ujarnya.

Faktor penyebab gelombang tinggi karena adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Jawa dan Teluk Carpentaria (Australia utara). Terdapat juga daerah konvergensi di Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua yang berdampak pada kondisi gelombang di NTB.

Potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilar atau petir terjadi di sejumlah kabupaten dan kota di NTB.