KORANNTB.com – BMKG Stasiun Meteorologi ZAM mengeluarkan peringatan dini banjir rob atau naiknya permukaan air laut ke daratan yang berpotensi terjadi di pesisir Lombok dan pesisir Bima. Peringatan dini tersebut berlaku mulai 26 sampai 30 April 2025 pukul 20.00 Wita.

Prakirawan Stasiun Meteorologi ZAM, Kadek Katriavi Karlina menjelaskan penyebab potensi banjir rob tersebut karena pada tanggal 27 April terjadi fenomena Super New Moon, yaitu fase bulan perigee dan bulan baru yang bisa menyebabkan ketinggian air laut maksimum.

“Pada tanggal 27 April terjadi fenomena Super New Moon (fase bulan perigee dan bulan baru) yang mempengaruhi pasang air laut dan berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” katanya.

Fase tersebut merupakan titik terdekat Bulan dan Bumi yang akan mempengaruhi gaya grativasi lebih kuat sehingga menyebabkan pasangnya air laut.

“Perigee adalah titik terdekat Bulan dari Bumi dalam orbitnya yang berbentuk elips. karena posisinya dekat, maka pengaruh gravitasinya juga lebih kuat sehingga pasang air laut menjadi maksimum,” ujarnya.

Kadek menjelaskan air laut dapat naik hingga ke daratan atau yang disebut banjir rob.

“Dampak lanjutan dari pasang air laut maksimum itu adalah banjir rob di mana air laut naik melewati level tertenru dan masuk ke daratan,” ujarnya.

Kepala Stasiun Meteorologi ZAM, Satria Topan Primadi mengatakan wilayah yang berpotensi terdampak:

Lombok: Ampenan, Sekarbela, Gerung, Lembar, Pemenang, Jerowaru dan Labuhan Lombok.

Sumbawa: Sumbawa dan Labuhan Badas.

Bima: Palibelo, Woha, Bolo, Langgudu, Soromandi, Sape, Rasanae Barat, Hu’u dan Asakota.

“Dengan adanya fenomena tersebut, masyarakat di sekitar pesisir Lombok dan Bima, bantaran sungai dan daerah yang lebih rendah diimbau tetap waspada dan siaga untuk mewaspadai dampak pasang air laut maksimum seperti banjir rob,” katanya dalam siaran pers.