ASDP-Dishub Respon Rencana Demo Penutupan Pelabuhan Poto Tano
KORANNTB.com – Masyarakat di Pulau Sumbawa akan menggelar aksi penutupan Pelabuhan Poto Tano pada 15 Mei 2025 mendatang. Aksi tersebut sebagai bentuk tuntutan agar Pulau Sumbawa memisahkan diri dari NTB.
Aksi tersebut sebagai bentuk kritik dari lambannya sikap pemerintah terhadap pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOM) Provinsi Pulau Sumbawa.
Pada 15 Mei mendatang pengunjukrasa bakal menutup total Pelabuhan Poto Tano selama aksi berlansung. Ini sebagai upaya mendesak Presiden Prabowo Subianto agar secepatnya merealisasikan pemekaran Pulau Sumbawa menjadi provinsi baru.
General Manager ASDP Kayangan, Heru Wahyono mengaku telah mendapat kabar rencana aksi penutupan pelabuhan.
Dia mengatakan akan berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait arus pelayaran rute Kayangan – Poto Tano atau sebaliknya pada 15 Mei nanti.
“Kita akan koordinasi dengan stakeholders terkait di Kayangan maupun di Poto Tano,” katanya, Sabtu, 10 Mei 2025.
Sementara Plt. Kadishub NTB, Lalu Moh. Faozal menyayangkan adanya rencana penutupan Poto Tano.
“Akses transportasi itu mau ditutup. Kebutuhan transportasi itu untuk semua,” ujarnya.
Sebagai contoh, dia mengatakan jika ada orang sakit parah dari Pulau Sumbawa yang ingin dirujuk berobat ke RSUP NTB pada 15 Mei nanti, harus terdampak akibat penutupan.
“Contohnya ambulan, harus dilayani ya kan,” katanya.
Termasuk juga soal distribusi kebutuhan pokok untuk Pulau Sumbawa akan terganggu akibat penutupan tersebut.