BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di NTB 17–18 Juni 2025
KORANNTB.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Zainudin Abdul Majid mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berlaku pada tanggal 17 hingga 18 Juni 2025. Masyarakat, khususnya yang beraktivitas di wilayah pesisir, diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Menurut Prakirawan BMKG, Agastya Ardha Chandra Dewi, sejumlah wilayah perairan di NTB diprediksi mengalami gelombang dengan ketinggian signifikan. Gelombang setinggi 2 meter atau lebih berpotensi terjadi di beberapa wilayah strategis.
“Waspadai tinggi gelombang yang mencapai 2 meter atau lebih di Selat Lombok bagian Utara dan Selatan, Selat Alas bagian Utara dan Selatan, Selat Sape bagian Selatan, dan Samudera Hindia selatan NTB,” ujar Agastya, Selasa (17/6).
Berikut rincian tinggi gelombang di perairan NTB:
Selat Lombok bagian Utara: 1,25–2,5 meter
Selat Lombok bagian Selatan: 2,5–4,0 meter
Selat Alas bagian Utara: 1,25–2,5 meter
Selat Alas bagian Selatan: 1,25–2,5 meter
Perairan Utara Sumbawa: 0,5–1,25 meter
Samudera Hindia Selatan NTB: 2,5–4,0 meter
Selat Sape bagian Utara: 0,5–1,25 meter
Selat Sape bagian Selatan: 1,25–2,5 meter
BMKG juga memberikan peringatan terkait risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran untuk berbagai jenis kapal. Perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, hingga kapal besar seperti kargo dan kapal pesiar berisiko terdampak jika melintasi perairan dengan gelombang tinggi dan kecepatan angin yang cukup kuat.
Rincian risiko pelayaran berdasarkan parameter cuaca:
Perahu Nelayan: Angin > 15 knot dan gelombang > 1,25 m
Kapal Tongkang: Angin > 16 knot dan gelombang > 1,5 m
Kapal Ferry: Angin > 21 knot dan gelombang > 2,5 m
Kapal Kargo/Pesiar: Angin > 27 knot dan gelombang > 4,0 m
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Agastya.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, terpantau adanya konvergensi di beberapa wilayah Indonesia seperti Jambi, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat. Selain itu, terdapat belokan angin di Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Utara yang turut mempengaruhi pola cuaca.
Di wilayah NTB sendiri, suhu permukaan laut berkisar antara 27,0°C hingga 30,0°C dengan anomali suhu antara 1,0°C hingga 2,0°C. Angin permukaan bertiup dari arah Timur hingga Selatan dengan kecepatan maksimum mencapai 35 km/jam.
BMKG mengimbau masyarakat, pelaku sektor kelautan dan perikanan, serta operator pelayaran agar terus memantau informasi cuaca terkini demi keselamatan dan keberlangsungan aktivitas di laut.