Kasus Brigadir Esco dan Nurhadi Belum Tuntas, Kapolda Jadi Sorotan Ikut Cawe-cawe Tambang
KORANNTB.com – Dua kasus kematian brigadir polisi di Lombok menyita mata perhatian penjuru negeri. Kasus kematian Brigadir Nurhadi dan Brigadir Esco hingga saat ini belum tuntas.
Meskipun kasus kematian Brigadir Nurhadi telah menyeret dua polisi dan telah dilimpahkan ke jaksa, namun hingga kini statusnya belum P21 dan belum disidangkan.
Sementara Brigadir Esco, hingga saat ini belum ada tersangka baru yang ditetapkan. Kejaksaan Negeri Mataram juga telah mengembalikan berkas kepolisian karena berkas masih kabur dan belum jelas siapa saja pelaku.
Pengacara publik, Yan Mangandar Putra menyoroti sikap Kapolda NTB yang terlalu fokus ikut terlibat mengurus pertambangan rakyat, padahal dua kasus tersebut sangat dinanti publik dan menyita perhatian nasional.
“Apalagi akhir-akhir ini kita disuguhkan berita buruk tentang dua kasus kematian anggota Polri di NTB yang juga diduga pelakunya adalah anggota Polri sendiri,” kata Yan, Selasa, 14 Oktober 2025.
Bahkan ada kasus Kapolsek Kediri menganiaya anggota Polres Lombok Barat. Ini seharusnya menjadi perhatian Kapolda NTB alih-alih terlalu jauh mengurus tambang.
“Seharusnya ini jadi alarm bahwa institusi kepolisian di NTB sedang tidak baik-baik saja dan jadi momentum bagi Kapolda NTB untuk memperbaiki tata kelola internal, bukan sibuk cawe-cawe terkait tambang,” ujarnya.
Apa Kata Kapolda?
Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan sebelumnya mengatakan keterlibatan dirinya dalam mengurus tambang merupakan bagian dari usaha membantu rakyat keluar dari jeratan kemiskinan.
“Kami Polri, juga hadir untuk membantu masyarakat, khususnya yang bergerak dalam bidang pertambangan. Ini cara kami agar masyarakat bisa mendapatkan pendapatan ekonomi dan keluar dari garis kemiskinan,” ujarnya saat silaturahmi bersama anggota Koperasi dan Syukuran kantor PT.Aradta Utama Minning.
Dia mengatakan pada dunia pertambangan, masyarakat dapat menaruh harapan besar. Artinya, ketika masyarakat disatukan dalam koperasi tambang, ada harapan besar untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Ini tentunya adalah bagian agar masyarakat bisa sejahtera dan keluarga dari himpitan garis kemiskinan,” ujarnya.