KORANNTB.com – Jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus meningkat. Data Gugus Tugas Provinsi NTB hingga Kamis, 17 April 2020 malam, mencatat jumlah pasien positif di kabupaten termuda di NTB mencapai tiga orang pasien.

Umumnya, tiga pasien itu merupakan kluster Gowa yang merupakan kelompok Jamaah Tabligh (JT). Dan kini, mereka dirawat di RSUD Tanjung, KLU.

Kendati, terus ada lonjakan pasien positif Covid-19. Namun penyediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di rumah sakit dan Puskesmas di wilayah KLU dikabarkan sedang terbatas.

Padahal, APD menjadi senjata yang sangat penting bagi tenaga medis untuk bekerja. Kelangkaan APD namun hingga kini masih terus terjadi.

Pemkab KLU telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 60 miliar yang difokuskan untuk kegiatan pencegahan penyebaran wabah dan penanganan virus Covid-19.

“Anggaran sebesar Rp 60 miliar akan kita gunakan untuk belanja Alat Pelindung Diri (APD) petugas kesehatan, kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan virus covid-19, penyemprotan disinfectan di fasilitas umum serta pembuatan pos pantau dan pemeriksaan warga masyarakat KLU,” ujar Bupati KLU H. Najmul Akhyar dalam siaran tertulisnya, Jumat, 17 April 2020.

Ada lima Puskesmas di seluruh KLU. Sedangkan rumah sakit yang melayani pasien Covid-19 di KLU adalah RSUD Tanjung. Saat ini, pemkab melalui Dinas Kesehatan KLU tengah memfinalisasi penyusunan RAB terkait pengadaan APD, masker dan perangkat lainnya guna mendukung kegiatan pencegahan penyebaran wabah dan penanganan virus Covid-19.

“Anggaran kita, Insya Allah cukup. Tinggal berapa yang kita butuhkan. Tapi barangnya (APD) lagi kita upayakan dan ini lagi terus difinalisasikan. APD yang ada saat ini adalah berasal Pemprov NTB sebanyak 25 buah,” kata Najmul.

Informasi yang dihimpun wartawan disejumlah Puskesmas KLU terpantau para tenaga medis tetap bersemangat ditengah keterbatasan APD yang mereka miliki saat ini.

Mengingat, bantuan APD sejatinya sudah sempat diberikan oleh para relawan Covid-19 beberapa waktu lalu. “Semoga pak Bupati segera merealisasikan bantuan APD dan masker bedah yang sesuai standar penanganan Covid-19. Prinsip kami akan fokus melayani pasien meski ditengah keterbatasan APD yang kita punya saat ini,” kata salah satu perawat di Puskesmas Bayan yang enggan namanya dikorankan pada wartawan, kemarin. (red)