Simposium KAMMI Tegaskan Peran Pemuda dalam Implementasi Asta Cita
KORANNTB.com — Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menegaskan komitmennya dalam memperkuat ideologi Pancasila di kalangan pemuda melalui Simposium Kebangsaan bertajuk “Peran Pemuda dalam Memperkokoh Ideologi Pancasila melalui Implementasi Asta Cita. Acara tersebut digelar di Kampus STEBank Islam MR. Sjafruddin Prawiranegara, Jakarta, Kamis (19/6).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Pengurus Pusat KAMMI dan dilaksanakan oleh KAMMI Jakarta Pusat. Lebih dari 100 aktivis mahasiswa dari berbagai kampus dan wilayah KAMMI di seluruh Indonesia hadir dalam forum ini.
Tiga narasumber dihadirkan dalam simposium tersebut, yakni akademisi dan pakar hukum Universitas Jayabaya Dr. Abd. R. Prarano S. Abubakar, aktivis pemuda Peri Gunawan Silaban, serta Ketua Umum KAMMI Jakarta Pusat, Andre.
Dalam pemaparannya, Dr. Prarano menekankan pentingnya menafsirkan nilai-nilai Pancasila secara kontekstual. Ia menyebut Asta Cita sebagai representasi konkret Pancasila dalam pembangunan nasional saat ini. “Pemuda dan mahasiswa harus memiliki orientasi kuat dalam menyukseskan pembangunan. Ketika pembangunan merata dan kesejahteraan dirasakan rakyat, maka Pancasila benar-benar hidup dalam praktik,” ujar Prarano.
Sementara itu, Peri Gunawan Silaban mendorong kolaborasi aktif antara pemuda dan pemerintah dalam mendukung agenda-agenda kebangsaan. Menurutnya, generasi muda hari ini tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas diri, tetapi juga terlibat langsung dalam isu-isu strategis seperti ketahanan pangan, penguatan UMKM, dan ekonomi kreatif. “Pemerintah perlu menangkap semangat ini dan membuka ruang kolaborasi lebih luas bagi gerakan pemuda,” kata Peri.
Ketua Umum KAMMI Jakarta Pusat, Andre, menegaskan bahwa simposium ini merupakan bagian dari konsolidasi visi kebangsaan di kalangan mahasiswa. “Ini bukan sekadar acara seremonial, tapi langkah strategis dalam menyelaraskan arah gerakan pemuda dengan Asta Cita yang menjadi acuan pembangunan nasional,” tuturnya.
Forum ini juga menjadi ruang pertukaran ide dan semangat antarmahasiswa dari berbagai daerah. Salah satu peserta, Putra dari KAMMI Medan, menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa di masa depan turut menghadirkan perwakilan pemerintah. “Kami berharap suara mahasiswa bisa didengar dan diterjemahkan ke dalam kebijakan. Hadirnya pemangku kepentingan sangat penting untuk membuka ruang kolaborasi nyata,” ujarnya.
Simposium ini menjadi bukti bahwa semangat kebangsaan di kalangan pemuda masih menyala. Melalui forum intelektual seperti ini, KAMMI menunjukkan bahwa pemuda bukan sekadar penonton, melainkan aktor utama dalam pembangunan dan penjaga ideologi bangsa.