KORANNTB.com – Akun Instagram Presiden Prabowo Subianto hingga akun Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) dihujani kritikan netizen asal Brasil. Sebab-musabab serangan netizen tersebut lantaran hingga 3 hari ini wisatawan asal Brasil yang jatuh di jurang Danau Segara Anak kawasan Gunung Rinjani belum berhasil dievakuasi.

Dialah Juliana (27 tahun) warga Brasil yang mendaki Gunung Rinjani, namun mengalami insiden kecelakaan pada Sabtu, 27 Juni 2025. Insiden tragis ini terjadi saat korban mendaki menuju puncak dan mencapai titik Cemara Nunggal, kawasan yang berada tak jauh dari Danau Segara Anak.

Korban diduga terpeleset dan jatuh ke jurang berkedalaman ratusan meter. Lokasi jatuhnya berada di area terjal dan ekstrem, sehingga menyulitkan proses evakuasi.

Pada Senin kemarin, petugas yang menggunakan drone thermal berhasil menemukan korban. Tubuh korban sudah tidak bergerak. Namun petugas kesulitan untuk mengevakuasi korban karena faktor medan yang terjal dan cuaca yang rentan berubah sehingga menyulitkan proses evakuasi.

“Kami terkendala medan yang ekstrem dan berkabut di sekitar lokasi kejadian,” kata Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, kemarin.

Pinjam Helikopter

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal Senin kemarin telah berkoordinasi dengan tim penyelamat terkait upaya penyelamatan Juliana. Iqbal mengatakan dalam kondisi darurat tersebut, waktu bertahan hidup seseorang hanya 72 jam atau 3 hari.

“Waktu seseorang untuk bisa bertahan hidup dalam kondisi darurat hanya sekitar 72 jam, apalagi tanpa bekal. Jadi harus segera dievakuasi,” katanya.

Gubernur mengatakan akan menjalin komunikasi dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang memiliki helikopter khusus untuk operasi di medan ekstrem.

“Lakukan kemampuan terbaik kita, termasuk kemungkinan rescue melalui airlifting menggunakan helikopter dengan pilot spesifikasi airlifter,” ujarnya.

“Bagaimanapun caranya, mohon korban segera dievakuasi dan diselamatkan. Kejadian ini menjadi perhatian nasional di Brazil,” tambahnya.

Kritik Pegiat Pariwisata

Pegiat Pariwisata NTB, Rudi Lombok mengeritisi lambannya proses evakuasi warga yang terjatuh di area Gunung Rinjani.

“Sudah tiga hari proses evakuasi belum berhasil. Ini menjadi reputasi buruk tentang pariwisata kita di mata dunia,” ujarnya.

Lebih tajam dia menyoroti slogan “NTB Mendunia” yang justru  bukan nilai positif yang mendunia, tetapi permasalahan yang ada di sektor pariwisata.

“Kemarin masalah Teluk Ekas, sekarang masalah lambannya evakuasi wisatawan asing. Imbasnya NTB begitu mendunia sehingga memicu reaksi netizen Brasil,” ujar Ketua Sahabat Pariwisata Nusantara (SAPANA) ini.

Dia mencontohkan, jika mengetik “Ekas” di Google, yang muncul bukan keindahan Ekas, tapi justru polemik Bupati Lombok Timur mengusir boatman dan wisatawan.

“Yang seperti ini yang merusak reputasi pariwisata kita. Kalau begini terus, yang mendunia itu masalahnya bukan pariwisatanya,” ujarnya.