KORANNTB.com – Status Pahlawan Nasional untuk Sultan Bima XIV, Muhammad Salahuddin, kini resmi ditetapkan Pemerintah Pusat. Penambahan nama ini membuat NTB memiliki dua tokoh yang diakui sebagai pahlawan, setelah sebelumnya gelar tersebut diberikan kepada TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, memastikan keputusan itu sudah final. Ia menyebut pemerintah telah menyetujui usulan pengangkatan Sultan Salahuddin yang diajukan sejak lama oleh pihak keluarga dan berbagai tokoh daerah.

Ia mengatakan telah berkomunikasi langsung dengan Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, serta Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, untuk memastikan kabar tersebut.
“Alhamdulillah pemberian gelar pahlawan nasional ini terjadi saat Wakil Gubernur NTB adalah orang Bima”, kata Iqbal.

Iqbal mengaku bersyukur usulan yang selama ini terus ia pantau mendapat restu pemerintah.
“Saya terharu dengan persetujuan ini, setiap ke pusat selalu usulan ini saya tanyakan,” tegas Iqbal.

Pengusulan Sultan Salahuddin tahun ini masuk bersama sejumlah tokoh nasional lain, seperti Presiden ke-2 RI, Soeharto; Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur); serta aktivis buruh Marsinah. Seluruh penerima gelar akan diumumkan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto pada 10 November 2025 di Istana Negara.

Iqbal menyampaikan apresiasi kepada keluarga Kesultanan Bima dan masyarakat NTB.
“Selamat buat keluarga besar Kesultanan Bima dan buat seluruh masyarakat NTB. Karena beliau adalah milik kita dan pahlawan kita semua. Hadiah terindah buat Ultah NTB ke-67,” ucapnya.

Sultan Muhammad Salahuddin memimpin Kesultanan Bima sejak 1915 hingga 1951. Ia dikenal sebagai pemimpin yang berpegang pada nilai kebangsaan, memperjuangkan pendidikan, dan menjaga kemandirian rakyat Bima di masa kolonial. Kiprahnya dalam mempertahankan wilayah dan mendorong kemajuan sosial menjadi alasan kuat pengusulannya sebagai Pahlawan Nasional.