Calon Sekretaris PWNU NTB Mengerucut ke Lalu Aksar Ansori
KoranNTB.com – Setelah Prof Masnun Tahir terpilih sebagai Ketua Tanfidziah PWNU NTB, kini tinggal menentukan sekretaris yang akan mendampinginya menahkodai NU NTB.
Terdapat tiga nama calon sekretaris yang diusulkan, yakni Mantan Ketua GP Ansor NTB, Suaeb Quri, Dosen UIN Mataram, M. Saleh Ending, Sekretaris PWNU NTB Demisioner, Lalu Winengan dan mantan Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori.
Namun, dari perkembangan, nama Lalu Aksar Ansori merupakan kandidat paling kuat di antara kandidat lainnya. Hal tersebut ditentukan berdasarkan rapat internal lima formatur di tubuh PWNU NTB.
Lalu Aksar Ansori yang dihubungi terkait namanya merupakan calon kuat menjadi sekretaris, belum secara resmi menerima pemberitahuan tersebut.
“Saya sendiri baru (mendengar) cerita, belum dapat yang resmi,” ujarnya dihubungi, Jumat, 25 Januari 2019.
Kendati demikian, Aksar bersiap jika dirinya dipercaya sebagai sekretaris PWNU NTB.
“Prinsipnya kita tunggu formatur bekerja untuk susunan pengurus yang terbaik untuk NU. Saya siap berkhidmat jadi apa saja termasuk sekretaris NU,” ungkapnya.
Lalu Aksar Ansori berjanji akan memperkuat NU NTB jika dirinya akan terpilih menjadi sekretaris. Pengalamannya menjadikan Pilgub NTB 2018 berjalan lancar dan kondusif merupakan bekal berharga untuk mengurus PWNU.
“Kita laksanakan program dan kebijakan NU di PBNU maupun di NTB. Kita perkuat UNU, kita perkuat jaringan pesantren. Kita jadikan NU sebagai pesantren besar. Kita perkuat kinerja Banom (badan otonom) dan lembaga NU seperti Lazisnu, Lakpesdam, Maarif, RMI dan lainnya,” pungkasnya.
“Kita tata struktur NU hingga MWC dan ranting. Kita bangun kemitraam dengan pemerintah daerah. Kita perkuat akses dalam dan luar negeri. Kita wujudkan NU sebagai pengayom dan penyejuk untuk semua,” sambungnya.
Dia berharap jika dirinya atau orang lain terpilih sebagai sekretaris, akan dapat menata manajemen dan administrasi NU lebih modern.
“Sebagai sekretatis tugasnya melayani ketua dan wakil ketua. Menata manajemen dan administrasi sehingga NU menjadi organisasi yang sehat dan modern,” ucapnya.
Terakhir dia kembali menegaskan tetap mematuhi segala keputusan organisasi.
“Tanfidziyah tugasnya melaksanakan garis kebijakan syuriyah. Maka juga berarti, saya bersama ketua dan seluruh jajaran akan senantiasa berkhidmat terhadap garis kebijakan syuriyah,” tutupnya. (red)
Tinggalkan Balasan