KORANNTB.com – Ketua Umum Organisasi Ikatan Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia, Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengisi seminar kebangsaan di Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jakarta, Senin, 14 Oktober 2019.

TGB mengatakan, Keberagaman di Indonesia yang menjadikan bangsa ini kuat, dan keberagaman tidak lahir begitu saja, namun butuh perjuangan.

“Kita harus menyadari dalam bentuknya yang sekarang ini (keberagaman) bukan terjadi yang tiba-tiba datang saja. Ujug-ujug memiliki keberagaman. Indonesia ini adalah akumulasi perjuangan sudut nusantara. Dengan khazanah kearifan lokal. Lalu lahirlah Indonesia yang memiliki perjalanan bangsa,” katanya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima.

Ketua Umum Nahdlatul Wathan ini mengatakan, UKI merupakan kampus dinamis dan dapat menjaga keberagaman.

“Kita sudah difasilitasi infrastuktur dan suprastruktur negara. Bahwa yang kita nikmati bukanlah sesuatu yang seharusnya. Tapi Indonesia itu suatu titik hasil kolaborasi anak bangsa. Bahwa ketika seluruh generasi bekerja bersama sama,” kata TGB.

Tokoh nasional yang pernah menjabat sebagai Gubernur NTB selama dua periode ini memaparkan proses harmonisasi dalam keberagaman yang terbentuk di Indonesia.

“Maka kemudian 17 Agustus lahirlah Indonesia. Harmonasi itu adalah kata kerja. Indonesia ini lahir dari kata kerja, lahir dari kerja kerja kolektif, naka saya berharap generasi saat ini betul betul memahami bukan hasil pemberian tapi takdir yang diwujudkan oleh kerja kolektif. Maka saat ini merawat dan memajukan Indonesia membutuhkan kerja kolektif,” ujarnya.

TGB mengukapkan betapa beragamnya latar belakang pemikiran para founding fathers di Indonesia, namun dapat bersatu dengan mengenyampingkan kepentingan kelompoknya.

“Kalau orang-orang madhzab pemikiran yang berbeda beda ini berkumpul dan berargumen untuk kepentingan kelompoknya dan kelompoknya paling benar. Maka tidak mungkin lahirlah Indonesia, namun, kita lihat tokoh bangsa yang beragam, meletakkan dasar negara Indonesia, mencari titik temu kesepakatan dan konsensus untuk kemaslahatan bangsa,” katanya.

TGB mengajak para peserta seminar yang hadir untuk mewarisi hasil kerjasama bangsa serta meningkatkan niat baik untuk menjaga keutuhan bangsa dalam keberagaman.

“Semua guratan tangan dan langkah kaki kita harus berkontribusi untuk kemajuan bangsa Indonesia. Kalau tidak bisa berkontribusi minimal jangan melemahkan kekuatan bangsa Indonesia,” ujarnya. (red)

Foto: TGB gelar seminar keberagaman di UKI. (istimewa)