KORANNTB.com – Konstelasi Pilkada Kota Mataram bakal ada gebrakan yang menarik dengan hadirnya paket RAPI pasangan calon Rohman Farly dan Lalu Syafi’i (Mantan Kepala Kesbangpoldagri NTB). Paket RAPI ini diyakini bisa membuat konstelasi politik Pilwakot Mataram makin ramai, jauh dari kesan monoton. Meskipun Sebagai pendatang baru, RAPI tidak bisa dipandang enteng.

Demikian dikatakan Mantan Sekretaris DPC Partai Gerindra Lombok Timur, Budi Wawan menanggapi wacana paket Rohman Farly – Lalu Syafi’i, Senin, 11 November 2019.

Mantan aktivis Front Mahasiswa Nasional ini menyebut Pilkada Kota Mataram akan bertambah dinamis dan penuh harapan,  jika semakin banyak pasangan calon yang memberanikan diri tampil dan bertarung dalam Pilkada serentak 2020.

“Harus diakui, gelaran Pilkada serentak, September 2020 mendatang, khusus Pilwakot Mataram akan menjadi barometer sekaligus cerminan pertarungan politik yang sesungguhnya. Nilai prestise dan gengsi politik Pilkada Kota Mataram berbeda dng Pilkada serentak di enam kabupaten se NTB,” kata BW, panggilan Budi Wawan.

Selanjutnya Budi Wawan mengulas , jika paket RAPI benar benar terwujud dan maju secara serius, publik Kota Mataram semakin banyak memiliki pilihan calon pemimpin. Hal ini tentu sebagai sarana pendidikan politik buat warga dalam menentukan pilihan politiknya di bilik suara kelak.

“Meskipun paket RAPI ini belum familiar di telinga warga Kota Mataram, tapi dalam dua tiga bulan  ke depan diyakini paket RAPI mampu bersaing baik dalam popularitas dan elektabilitas dengan calon-calon lain yang sudah establish,” tukas BW.

Selain itu Budi Wawan memprediksi tensi politik Pilkada Kota Mataram akan menguat eskalasinya setelah tahun baru 2020 karena di situ mulai terlihat bloking maupun koalisi politik yang mulai memgerucut.

“Paket RAPI ini merupakan antitesa ataupun sintesa dari semua pasangan calon yang telah ada sekaligus ingin menjawab keinginan warga Kota Mataram yang menginginkan pembaharuan,” ujarnya.

BW menggarisbawahi meskipun Rohman Farly – Lalu Syafi’i sama-sama masih berstatus ASN dan belum pernah terlibat dalam konstestasi politik sebelumnya, tapi dengan semangat dan dedikasi dianggap mampu menjadi figur penantang yang bisa diandalkan dalam meraih dukungan warga.

“Pilgub NTB 2018 tidak ada yang menyangka Zul-Rohmi memenanginya melawan para jawara yang juga kepala daerah itu. Tapi berkat kerja keras, Zul-Rohmi sanggup menumbangkan semua rival beratnya. Begitulah politik, selalu ada anomali yang unpredictable,” katanya. (red)