Dukung Wisata Halal, Svarga Hotel Senggigi Memilih Kopi Dibanding Miras
KORANNTB.com – Mendukung wisata halal di Pulau Lombok, Svarga Hotel hadir dengan konsep halalnya. Hotel yang terletak di kawasan Kerandangan Senggigi, Lombok Barat ini memilih menyajikan kopi dibanding minuman beralkohol.
Hotel berbintang empat ini akan menyelenggarakan kompetisi bagi para barista pada tanggal 21 Desember 2019 nanti.
“Kita tidak menjual minuman yang beralkohol untuk mewujudkan konsep halal tourism yang sudah menjadi trademark pariwisata di NTB,” kata Manajer Operasional Hotel, Zulfadli, Sabtu, 16 November 2019.
Hotel dengan 51 kamar itu kata Zulfadli, lebih memilih kopi untuk menjadi menu minuman yang akan menarik para wisatawan untuk menginap di hotelnya dan akan menjadikannya sebagai atraksi dalam bentuk kompetisi roasting.
Kompetisi bagi para peracik kopi itu sendiri akan diikuti oleh paling sedikit tiga puluh barista.
“Saya kira, bisa lebih banyak lagi. Bisa tembus lima puluh barista,” terang Zul.
Menurut Zul, hampir semua hotel dan restoran di kawasan Senggigi sesungguhnya memiliki barista dan menyediakan kopi sebagai menu wajibnya.
“Kompetisi ini bisa menjadi ajang kumpul-kumpul para barista, mereka kan punya asosiasi juga,” kata Zul.
Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid mengaku antusias dengan rencana pihak Svarga Hotel untuk menyelenggarakan kompetisi roasting kopi.
“Kopi adalah salah satu kekayaan alam Indonesia. Tidak ada daerah di Indonesia yang tidak memiliki kopi yang khas,” ujar Fauzan saat mengunjungi dan mencicipi kopi di restoran hotel berbintang empat itu.
Menurut Fauzan, kegiatan kompetisi roasting kopi yang diselenggarakan oleh manajemen Svarga Hotel juga mendukung program kepariwisataan di Lombok Barat.
“Bulan Desember ini adalah fix season, jadi kompetisi kopi ini akan menjadi atraksi tersendiri buat para wisatawan,” terang Fauzan.
Fauzan memastikan bahwa pihaknya melalui Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Pariwisata akan mendukung penuh kegiatan itu.
Di Lombok Barat sendiri, menurut Fauzan, sangat kuat dengan tradisi minum kopi. Untuk para petaninya, kata Fauzan, banyak berkembang di kawasan Hutan Sesaot Narmada, Hutan Pusuk, dan di Gunung Sasak Kuripan.
“Bahkan untuk Gunung Sasak, di akhir tahun ini akan kita tanami di 200-an hektar lahan. Kita masih berharap kopi masih bisa berkembang lagi di kawasan lain,” ujarnya.
Hotel Svarga yang akan menyelenggarakan kompetisi ini sendiri memiliki berbagai varian nama dan kelas kamar.
Menurut Manajer Pemasaran Hotel Svarga, Yodi, ada kamar yang bernama Mavwa dengan 16 kamar, lalu Naima 9 kamar, Qadma ada 7 kamar, dan Varda 10 kamar.
“Varda ini yang President Suite. Kami sangat merekomendasikan kelas kamar ini,” terang Yodi.
Harga yang ditetapkan oleh manajemen paling rendah seharga Rp. 750 ribu dan paling tinggi seharga Rp. 2,2 juta untuk president suite. (red)