KORANNTB.com – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membangun sekolah untuk korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu, 18 Desember 2019.

Bantuan tersebut melalui hibah dengan total bantuan yang diberikan  senilai Rp10 miliar. Bantuan tersebut diberikan pada tahun 2018 pasca-musibah gempa bumi, dan anggaran tersebut digunakan untuk  bangun sekolah.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang mendampingi Anies mengucap terimakasih atas bantuan DKI Jakarta.

Baca Juga:Hardiknas, HK Jasa Raharja Bangun Kesadaran Tertib Lalu Lintas Pelajar di NTB

Anies datang ke Lombok untuk meninjau sekolah yang didirikan atas bantuan hibah Pemprov DKI. Bantuan di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Utara.

Anies dan Zulkieflimansyah meninjau sekolah di Desa Labuhan Lombok. Mereka disambut antusias masyarakat di sana.

Baca Juga:Jadi Korban Pelecehan Seksual, Gadis di Lombok Justru Dijerat UU ITE

“Selamat datang Pak Anis di NTB, kita doakan semoga beliau panjang umur, sehat,” ungkap Bang Zul di hadapan Bupati Lombok Timur,  Sukiman Azmi dan masyarakat yang hadir.

Anies Baswedan, mengatakan  NTB ini layaknya seperti rumah sendiri. Bagi mantan Menteri Pendidikan RI itu, datang ke NTB sama dengan datang untuk mengunjungi dan menyapa keluarga sendiri.

Baca Juga:
Olok-olok Eks Gubernur NTB Lewat Meme, Lalu Gita Diminta Ingat Umur
Perang Bikin Ruwet, M16 Desak Rusia – Ukraina Berdamai di Lombok
Istri Merantau ke Jakarta, Pria di Ampenan Setubuhi Anaknya

Menurut orang nomor satu di DKI Jakarta itu, NTB bukan daerah yang baru baginya. Sebab, pada saat menyelesaikan studi program Doktornya, Anies pernah melakukan penelitian, dengan sampel tiga provinsi, yaitu Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan NTB.

“Saya pernah ke sini tahun 2002. Saya menyebrang ke Sumbawa dan berkeliling di banyak tempat di sini mencari data. Nggak kebayang, setelah 17 tahun kemudian, saya datang kembali ke sini” tuturnya.

Bupati Lombok Timur menjelaskan dana bantuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak Rp10 miliar itu telah dialokasikan ke empat tempat. Pertama kepada 22 dua sekolah/madrasah dan perguruan tinggi swasta sebanyak Rp4,5 miliar.

Kedua dana tersebut dialokasikan ke tujuh sekolah negeri sebesar Rp2,5 miliar. Alokasi yang ketiga ditujukan kepada masjid atau musholla sebesar Rp 2,5 miliar. Yang terakhir katanya, Rp 500 juta dialokasikan kepada masyarakat Sembalun untuk pengadaan pipa penyambung air bersih. (red)