KORANNTB.com – Dua anggota Badan Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Madapangga Rompu Waworada di Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima dikeroyok massa saat mengamankan kayu hasil pembalakan liar.

Fitrah Fadli, salah seorang korban menuturkan kejadian tersebut terjadi pada Jumat, 4 September 2020. Fitrah bersama rekannya Khaerudin dikeroyok massa. Pengeroyokan terjadi saat tim mereka akan mengangkut kayu jati sebanyak empat kubik dari hasil illegal logging hutan lindung di sekitar Desa Woro.

“Saat akan mengangkut kayu, seorang tim memberitahu bahwa akan ada penghadangan oleh warga Woro. Pengangkutan kayu itu pun gagal. Tim akhirnya kembali ke markas dengan memakai sepeda motor,” ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa, 8 September 2020.

Saat di tengah jalan hendak kembali ke kantor, tim dihadang sejumlah warga sembari bertanya mana kayu yang mereka sita.

“Dia tanya, mana kayu itu, langsung kami dipukul hingga Khaerudin terluka parah. Saya bisa selamat karena ada warga yang bantu karena saya bilang saya orang Ngali (salah satu desa di Kecamatan Belo),”

Akibat kejadian tersebut, wajah Khaerudin robek akibat pukulan benda oleh massa bertubi-tubi dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Pasca kejadian itu, pihaknya langsung melaporkannya kasus penganiyaan pada Polsek Madapangga. Namun Fadli mengungkapkan bahwa belum ada satupun pelaku yang ditangkap.

“Jangankan pelakunya ditangkap, saksi saja belum dipanggil,” ungkapnya.

Dia menerangkan, sebelum mengambil kayu hasil illegal logging tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua pihak termasuk Kepala Desa Woro.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB Madani Mukarom dikonfirmasi baru-baru ini, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya akan memproses hukum para pelaku itu.

“Kami akan proses hukum terhadap para penganiaya tersebut.  Sementara, pelakunya sedang kami intai,” ungkapnya.

Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah turut prihatin terhadap peristiwa tersebut. Pihaknya sudah meminta kepada Kapolda untuk mengusut tuntas dan menangkap pelaku penganiayaan itu.

“Ya, saya turut prihatin terhadap apa yang menimpa sahabat kita. Saya sudah minta langsung Pak Kapolda mengusut ini sampai tuntas dan menangkap pelaku penganiayaan. Masyarakat harus semakin
diberi pengertian akan penting kita
merawat dan menjaga hutan kita,” ujar Gubernur. (red)