Senggigi Sunset Zumba Ketat Protokol Kesehatan Covid-19
KORANNTB.com – Bukan hanya launching hastag #AyoKembaliKeSenggigi atau sekedar menikmati sunset sambil ber-zumba semata, kegiatan ini juga menjadi ajang sosialisasi dan simulasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 pada kegiatan yang melibatkan massa berskala besar. Ini juga menjadi ajang sosialisasi Perda No.7 tahun 2020 terkait sanksi pelanggaran penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Sebelum memasuki Aruna Sea View lokasi Senggigi Sunset Zumba, masyarakat mulai dari petugas, panita, oara tamu undangan hingga para peserta diwajibkan melewati pemerikasaan ketat dari tim kesehatan. Mereka diminta mencuci tangan dengan sabun atau dengan handsanitizer terlebih dahulu, kemudian petugas melakukan pengecekan suhu tubuh dengan thermogun sebelum kemudian pakaian dan barang bawaan disemprot disinfektan. Setelah melalui prosedur tersebut, merkea kemudian didata oleh panitia sebagai langkah antisipatif untuk memudahkan proses tracking jika terjadi penularan.
Setelah pemeriksaan dan registrasi mereka kemudian diarahkan menuju area senam yang sudah disediakan lengkap dengan titik-titik yang sudah ditentukan sehingga para peserta tetap bisa melakukan physical distancing walaupun dalam keadaan ramai saat senam zumba.
“Acara ini sebenarnya bukan hanya untuk olahraga dan pariwisata semata, tapi kemudian juga sebagai sosialisasi tentang perda no. 7 itu, yakni penerapan peraturan tentang pemakaian masker yang akan diberlakukan mulai tanggal 14 September,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Lobar dr. H. Ahmad Taufiq Fathoni.
Selain item pendukung penerapan protokol kesehatan Covid 19 yang telah disediakan panitia, Dinas Kesehatan Lobar juga langsung menurunkan tim reaksi cepat dibantu oleh tim Palang Merah Indonesia (PMI), aparat kepolisian serta tim dari Dinas Perhubungan Lobar untuk memastikan jika semua prosedur dalam hal pencegahan dan penularan Covid-19 diterapkan dengan maksimal.
“Dan untuk sarana-sarana protokol kesehatan juga kami bawa baik itu handsanitaizer, thermogun dan tempat-tempat cuci tangan kami backup semuanya,” tambah dr Toni sapaan akrabnya.
Sementara itu, Bupati Lombar H. Fauzan Khalid dalam kesempatan itu juga menyampaikan bagaimana pentingnya keseimbangan antara tetap beraktivitas dengan tetap mengedepankan keselamatan dan kesehatan.
“Pariwisata harus tetap jalan, harus tetap hidup, harus tetap ramai, namun kesehatan tidak boleh kita abaikan,” cetus Fauzan,
Kemudian, imbuhnya, kesehatanlah yang membuat kita bisa beraktivitas, oleh karena itu ia sangat berharap seluruh masyarakat Lobar menjadikan protokol kesehatan Covid 19 sebagai hal utama dalam setiap kegiatan.
“Oleh karena itu saya sangat berharap untuk kita semua dan seluruh masyarakat Kabupaten Lombok Barat protokol kesehatan Covid 19 adalah harga mati,” pungkasnya. (red)