KORANNTB.com – Kecendekiaan dan akhlak anak-anak adalah masa depan bangsa. Anak-anak yang cerdas, beretika, dan beriman juga adalah fundamen pembangungan ke depan, termasuk pembangunan Sumbawa. Karenanya Jarot-Mokhlis menjadikan anak dan pemuda sebagai sasaran program.

Mereka menilai ‘Maghrib Mengaji’ sangat pas diterapkan di wilayah ini. Anak cerdas berilmu agama yang kuat juga menjadi fundamen ketahanan keluarga dari berbagai hal negatif, termasuk narkoba yang kini meresahkan keluarga dan pemerintah.

“Saya katakan demikian karena saat menjadi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip di Provinsi NTB saya banyak bersentuhan dengan budayawan,” kata Calon Wakil Bupati Sumbawa Ir H Mokhlis MSi, pada acara diskusi publik ‘Meneropong Arah Baru Sumbawa 2020 Jilid III’ yang digelar Forum Mahasiswa Hukum Samawa Fakultas Hukum Universitas Mataram pada Minggu, 25 Oktober 2020.

Mokhlis mengatakan, pihaknya akan memberikan perhatian yang serius terhadap pendidikan, bentuk komitmen Paslon ini adalah akan memberikan SK Bupati kepada sekitar 500 tenaga honorer yang belum memiliki SK Bupati.

“Guru honorer yang sudah mengabdi kurang lebih 10 tahun ini harus diperkuat dan diberi ruang agar lebih semangat dan optimal dalam mengabdi termasuk dalam mengantisipasi putus sekolah,” katanya.

Ia mengatakan bahwa masyarakat Sumbawa bukan saja kaya akan sumber daya alam dan budayanya tetapi juga memiliki SDM yang berkualitas. Sumbawa juga mempunyai SDM yang kaya ilmu dan berpotensi besar dalam membangun daerah. Anak dan pemuda adalah pelanjut pembangunan ke depan.

Terkait narkoba, Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra SIK saat diwawancara di Sumbawa, Sabtu (24/10) mengatakan sejauh ini Polres Sumbawa telah mengamankan barang bukti sebanyak kurang lebih 400 gram Sabu di Sumbawa. Bahkan dalam beberapa waktu terakhir ini Polres Sumbawa berhasil mengamankan 29 gram sabu.

Sementara satu gram sabu, tambahnya, akan merusak 10 generasi. Jika dikalikan dengan jumlah Sabu yang diamankan maka 4.000 generasi akan rusak di Sumbawa ini.

“Alhamdulillah dari penangkapan itu kita telah menyelamatkan 4.000 generasi,” jelasnya.

Ia mengatakan harga Sabu per gram sekitar Rp1.8 juta. Tinggal dikalikan saja 400 gram dikali 400 Gram maka hasilnya sekitar Rp720 juta,” katanya.

Dari website BNN Sumbawa pada 11 Desember 2019 menyebutkan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Sumbawa sudah mengkhawatirkan dan merambah di kalangan pelajar.

Sejak  September 2016 hingga Desember 2019, BNN Sumbawa telah merehabilitasi 237 orang. Tahun 2016 tercatat 16 orang direhabilitasi, pada 2017 menjadi 66 orang,  2018 mencapai 81 orang dan  2019 tercatat 73 orang.

Pada 2019, pelajar menempati posisi teratas dengan jumlah 33 orang.  Pasien rehabilitasi lebih banyak berasal dari Kecamatan Alas, lalu Sumbawa, Unter Iwis, Badas, Moyo Hilir, Moyo Utara, Plampang dan Labangka. (red)