KORANNTB.com – Lombok Tengah menjadi salah satu daerah dengan perhatian besar dari pemerintah pusat. Penetapan Mandalika sebagai destinasi wisata superprioritas nasional, juga menjadi peluang Lombok Tengah mengakselerasi pembangunannya.

Namun, akselerasi pembangunan hanya bisa dilakukan jika penyelenggaraan pemerintahan daerah tertib dan akuntable.

Semua program harus sesuai perencanaan, dan perencanaan harus berawal dari kebutuhan masyarakat. Sehingga hasilnya pun bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

“Harus ada kesesuaian antara program di dalam APBD sebagai penjabaran RPJMD dalam Peraturan yang ada sehingga realisasi sasaran yang terjangkau dalam program betul-betul tepat sasaran
dan administrasi benar-benar jangan ada kebocoran,” kata Calon Bupati Lombok Tengah, Ir Hj Lalu Prayatni, dalam bincang santai bersama awak media, Sabtu (31/10) di kediamannya di Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah.

Cucu Bupati pertama Lombok Tengah itu mengungkapkan, pasangan Lale Prayatni-Sumum (PAS) mengangkat visi menuju Lombok Tengah yang Menah Tandur.

Ia menjelaskan, dalam bahasa Sasak Menah Tandur dapat diartikan terang benderang. PAS ingin membuat Lombok Tengah terang benderang, bersinar dari berbagai aspek.

Menah Tandur juga merupakan idiom dari Menuju Lombok Tengah yang Tertib, Akuntabel, Nyaman, Damai, Unggul, dan Lestari.

Dikatakan, intisari visi Menah Tandur adalah APBD Tepat Sasaran, APBD yang Akuntabel, Terwujudnya Budaya Damai, Sumber Daya Manusia yang Unggul, dan  Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan dan Lestari.

Wanita ramah ini menjabarkan, penyelenggaraan pemerintahan yang “TERTIB” dan APBD yang tepat sasaran akan memaksimalkan manfaat pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat.

“Jika semua ini tertata dengan baik dan tertib, peluang untuk terjadi penyimpangan menjadi sempit. APBD yang tepat sasaran, maka masyarakat akan menikmati hasil dari kegiatan program, dilaksanakan Pemerintah Daerah,” katanya.

PAS juga mendorong penyelenggaraan Pemerintahan yang AKUNTABEL. Di mana nantinya setiap pelaksanaan program, kegiatan sampai hasil akhir dari program,
kegiatan tersebut yang termuat dalam APBD dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga tidak ada bermasalah dengan aparat penegak hukum, WTP, Sakip, Lakip,
LHKPN.

Kemudian Lombok Tengah yang Nyaman dan Damai. PAS akan menciptakan semua harmoni dalam kehidupan alami manusia, dimana tidak ada perseteruan atau pun konflik, tidak ada kekerasan dengan menciptakan Budaya Damai yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

“Terwujudnya budaya damai ini sangat penting untuk menghilangkan stigma yang masih ada agar Lombok Tengah nyaman dan damai bagi wisatawan dan investor,” katanya.

Dengan kenyamanan dan kondusifitas daerah, Lombok Tengah akan ramah investasi, ada kepastian dan  keamanan berinvestasi.

“Kita harus pastikan dan meminta setiap investor segera realisasikan rencana investasinya. Investasi dan optimalisasi kerjasama pemanfaatan asset daerah merupakan strategi mengatasi keterbatasan ruang fiskal daerah,” urainya.

Lombok Tengah ke depan juga harus memiliki Sumber Daya Manusia yang “UNGGUL”.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul akan memberi dampak positif di berbagai aspek yang ujungnya Kabupaten Lombok Tengah akan memiliki Daya Saing tinggi, bisa sejajar dengan Daerah lain.

Menurut Lale Sileng, SDM unggul akan membuat Pertumbuhan Ekonomi akan meningkat, Investasi akan berkembang, lapangan pekerjaan akan tersedia, Budaya dan Pariwisata semakin berkembang, sehingga akan mengurangi pengangguran dan penurunan kemiskinan.

Demikian juga Sumber Daya Alam yang “LESTARI” harus didorong di Lombok Tengah dengan pemanfaatan yang ramah dan berkelanjutan.

“Bagaimana sumber daya alam
yang dimiliki Kabupaten Lombok Tengah
dikelola untuk mendapatkan manfaat
yang maksimal. Dalam pengelolaannya
harus di usahakan/ dilaksanakan
produktifitas dan berkelanjutan agar  Sumber Daya Alam tetap terjaga kelestariannya,” katanya.

Lebih jauh Lale Sileng mengatakan, untuk mewujudkan visi Menah Tandur tersebut, PAS memiliki lima misi strategis.

Dikatakan, intisari visi Menah Tandur adalah APBD Tepat Sasaran, APBD yang Akuntabel, Terwujudnya Budaya Damai, Sumber Daya Manusia yang Unggul, dan  Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan dan Lestari.

Yang pertama adalah APBD Tepat Sasaran dengan tujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan khususnya pengelolaan APBD yang tertib menuju APBD tepat sasaran.

“Sasarannya adalah meningkatnya kemampuan Organisasi Perangkat Daerah dalam penyusunan program/ kegiatan berdasarkan dokumen perencanaan sesuai kebutuhan masyarakat dan tepat sasaran,” katanya.

APBD yang Akuntabel bertujuan untuk  mewujudkan pelaksanaan pemerintahan yang “Akuntabel” melalui pelaksanaan APBD yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan, tepat kualitas dan tepat kuantitas.

Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan kemampuan aparatur dalam mengelola kegiatan infrastruktur public.

“Juga menurunnya catatan temuan pemeriksaan penyelenggaraan pemerintahan oleh pemeriksa. Serta berkurangnya kasus penyalahgunaan APBD,” katanya.

Pas juga akan mewujudkan harmonisasi kehidupan yang Damai melalui penegakan hukum yang berkeadilan, menegakkan nilai luhur budaya, budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari.

Caranya dengan upaya peningkatan kesadaran hukum dan penegakan hukum.

“Kita juga mendorong meningkatnya upaya pelestarian dan penyelenggaraan budaya lokal. Menguatnya kelembagaan Kamtibmas di desa, dan tersedianya berbagai kebijakan dan pedoman dalam mewujudkan budaya damai,” ujar Lale Sileng.

Sementara untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Unggul, PASakan mendorong pemerataan sarana
dan prasarana pendidikan, kesehatan, menuju Lombok Tengah yang berdaya saing.

Sejumlah langkah strategis akan dilakukan antara lain pemerataan fasilitas dan sarana prasarana pendidikan, peningkatan mutu dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.

“Tidak boleh ada anak usia sekolah yang tidak sekolah. Kita juga memperkuat program Revitalisasi Posyandu, dan akan ada Beasiswa bagi penduduk miskin dan cerdas,” katanya.

PAS juga akan melakukan pengembangan kebijakan berbasis gender. Pemberdayaan Unit Layanan Penanganan Masalah KDRT dan Traficking perempuan dan anak-anak.

Meningkatkan kesempatan kerja baik lokal, antar daerah maupun antar Negara. Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja.

“PAS tentu akan mengupayakan kesempatan bekerja dan berusaha. Juga menumbuhkan jiwa kewirausahaan masyarakat,” katanya.

Yang tak kalah penting, papar Lale Sileng, PAS berupaya mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam secara tepat dan berkelanjutan, dengan
tetap menjaga kelestariannya.

“Hal ini harus diawali dengan penyusunan kebijakan tentang pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan lestari (serasi dengan lingkungan),” katanya.

Selain itu, pemanfaatan tanggungjawab sosial pihak ketiga untuk menggunakan teknologi ramah lingkungan.

“Sehingga pencemaran dan kerusakan lingkungan bisa diminimalisir,” katanya. (red)