KORANNTB.com – Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) memiliki hubungan bilateral yang cukup baik, meskipun jarang terekspos. Itu diungkapkan Dubes UEA asal Lombok, Husin Bagis.

Kedekatan Indonesia dan UEA terbukti saat negara tersebut menyematkan nama Presiden Joko Widodo menjadi nama sebuah jalan di Abu Dhabi, pada Senin, 9 Oktober 2021 beberapa waktu lalu.

Dalam Webinar yang diselenggarakan pengurus pusat (PP) IKA Unram bertajuk “Silaturahmi dan Bincang Santai, Peluang Kerja Alumni Unram di Uni Emirat Arab”, Senin, 9 Agustus 2021, Husin mengajak alumni Unram bersinergi mempromosikan pariwisata Lombok di UEA.

“Saya berharap para alumni Unram bisa membuat proposal pengenalan distinasi wisata NTB, enggak usah tebal-tebal, cukup dua lembar saja. Ini akan sangat membantu kami menjual paket pariwisata NTB ke Uni Emirat Arab kedepannya,” katanya.

Ia mengajak alumni Unram memanfaatkan hubungan bilateral kedua negara untuk mempromosikan pariwisata Lombok ke Abu Dhabi.

Bahkan, dia mengungkapkan kedua negara juga memiliki hubungan baik dalam berinvestasi.

“Ini karena antara Pak Presiden Jokowi dan Presiden dari Uni Emirat Arab (UEA) dan Emir dari Abu Dhabi tak ada batasnya. Mereka sering saling telpon-telponan, sehingga peluang untuk melakukan investasi ke UEA sangat terbuka bagi siapapun. Termasuk, alumni Unram,” katanya.

Menurut Husin, total nilai investasi yang telah ditelurkan dari peluang kerjasama antara Uni Emirat Arab dan Indonesia selama ini sangat membanggakan. Sebab, angkanya mencapai sebesar 10 miliar US Dolar.

Hanya saja, rasio antara ekspor dan impor produk dari Indonesia dan UEA malah tidak seimbang. Sebab, produk import dari UEA malah yang lebih banyak masuk ke Indonesia.

“Kalau nilai import barang UEA ke Indonesia mencapai sebesar 2,5 miliar US Dolar. Sementara, yang ekspor hanya mencapai Rp 1,5 miliar US Dolar,” kata Husin.

Ia mendaku, dengan kedekatan antara Presiden Jokowi dan pemerintah UEA yang sangat mesra itu, hal itu adalah peluang yang sangat menarik bagi para alumni IKA Unram untuk berkiprah menjadi pengusaha.

Itu menyusul, dari total 100 ribu tenaga kerja di Uni Emirat Arab, sekitar 80 persen diserap di sektor TKW. Sedangkan, 20 persen di antaranya terserap di sektor hotel, restoran, perawat dan penerbangan.

“Jadi, jika alumni Unram ingin berkiprah di Uni Emirat Arab, saran saya sektor kesehatan yakni, perawat bisa digarap dengan serius. Ini karena kebutuhan perawat sangat tinggi untuk bekerja di UEA. Tentunya, gajinya sangat tinggi,” ujarnya.

Dubes kelahiran Lombok yang juga merupakan salah satu Alumni Fakultas Ekonomi Unram itu,  menuturkan, untuk mendukung pengembangan pariwisata di Provinsi NTB. Di mana, NTB akan menjadi tuan rumah MotoGP Mandalika 2022, pihaknya akan siap membantu promosi pariwisata NTB di salah satu negara jazirah Arab itu.

Sebab, peluang datangnya wisatawan UEA ke NTB sangat besar. Hanya saja, perlu dipersiapkan bagaimana konsep pariwisata halal yang sempat ditebarkan oleh Gubernur TGB untuk bisa digaungkan kembali.

“Wisman UEA itu tidak suka miras. Mereka kalau datang itu sukanya datang ramai-ramai dengan keluarga besarnya. Ini peluang untuk kita masuk. Apalagi, NTB punya wisata alam yang indah, khususnya pegunungan. Ini sangat disukai oleh wisatawan di Jazirah Arab,” katanya.

Ia menambahkan, peluang bekerja ke luar negeri bagi lulusan Unram terbuka lebar. Termasuk di Uni Emirat Arab, Jepang hingga Arab Saudi. Namun syaratnya, harus siap mental dan memiliki skill mau bekerja dengan serius, serta memperbaiki tata bahasanya.

“Peluang kerja di luar negeri itu banyak. Kuncinya, kita harus fokus dan serius. Karena saingan kita adalah tenaga kerja dari India, Pakistan dan Bangladesh,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PP IKA Unram, Rosiady Sayuthi mengatakan, di bawah kepemimpinan Isvie Rupaeda selaku Ketua IKA Unram pihaknya berkomitmen akan menghadirkan para alumni Unram yang sudah mapan dan berkiprah di berbagai belahan dunia untuk berbagi pengalaman.

“Minimal berbagi pengalaman itu menjadi motivasi dan inspirasi bagi para alumni lainnya untuk menambah ilmu dan pengalaman. Bisa juga menjadi pasar untuk membantu kebutuhan pemerintah daerah maupun kampus,” katanya. (red)