KORANNTB.com – Komisi III DPR RI mengapresiasi Polda Nusa Tenggara Barat yang dinilai berhasil dalam menangani penyebaran COVID-19.

Ketua Komisi III DPR RI, Herman Hery, mengatakan penanganan COVID-19 di NTB diapresiasi banyak pihak, sehingga DPR datang memastikan langsung keberhasilan menangani COVID-19.

“Dalam kunjungan spesifik ini kami melihat data, mendengar penjelasan, dan melihat di lapangan bahwa memang Kapolda telah melakukan langkah-langkah strategis, di dalam menjalankan fungsi yang melebihi dari kewajiban tugasnya,” katanya, Jumat, 10 September 2021.

Bahkan, Ketua Komisi III langsung memuji peran Kapolda NTB yang tepat sasaran dalam menangani COVID-19.

“Kapolda NTB berhasil melakukan tekanan sedemikian rupa terhadap pandemi ini, sehingga kami memberikan apresiasi,” katanya.

Namun demikian, Herman menekankan agar Kapolda NTB juga dapat menyelesaikan tantangan jelang World Superbike dan MotoGP, di mana masih ada konflik tanah di sekitar kawasan MotoGP Mandalika.

“Ini tantangan yang tidak gampang buat Kapolda. Oleh sebab itu selain apresiasi yang kami berikan, kami juga mendukung Kapolda dan memberikan masukan-masukan yang perlu,” ujarnya.

DPR berharap persoalan lahan dapat diselesaikan dengan humanis dan menguntungkan semua pihak.

“Kapolda bisa selesaikan semua tantangan ini dengan cara yang persuasif, dengan cara yang humanis namun penuh dengan ketegasan,” katanya.

Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal, memaparkan berbagai langkah dan strategi yang dilakukan, dalam penanganan pandemi Covid-19 yang dalam pelaksanaannya selalu bersinergi dengan TNI dan Pemerintah Daerah NTB.

“Sejak awal (pandemi) satu setengah tahun yang lalu (NTB) di angka 26.574. Alhamdulillah, sembuh 24.901 dan meninggal 853,” kata Iqbal.

Dia mengatakan satu bulan belakangan ini, kasus COVID-19 di NTB cenderung menurun.

“Sejak kemarin kita sudah bisa mengidentifikasi hampir satu bulan kasus terkonfirmasi (COVID-19) cenderung agak menurun, sembuh meningkat, dan meninggal landai,” ujarnya.

Dijelaskan, angka terpapar di NTB masih berada di bawah angka terpapar nasional yakni 518,5 per 100 ribu populasi. Sementara case fatality rate (CFR) juga masih berada di bawah CFR nasional yakni 3,2.

“Kalau kita melihat bahwa di bawah level nasional, Nusa Tenggara Barat masih sangat bisa mengendalikan Covid secara umum,” ujarnya.

Kapolda juga memaparkan berbagai strategi yang dilakukan dalam penanganan pandemi Covid-19 di NTB, baik melalui program Kampung Sehat berbasis lomba, Kampanye Sehat saat pelaksanaan pilkada serentak, penerapan dan pengetatan protokol kesehatan, PPKM, dan program vaksinasi dengan membentuk tim vaksinator hingga ke tingkat pemerintahan terendah (dusun dan RT).

Dalam kesempatan tersebut, mantan Kadiv Humas Polri itu juga menjelaskan terkait ketersediaan bed occupancy rate (BOR), termasuk tingkat keterisian rumah sakit yang terus menurun.

“Alhamdulillah, tingkat keterisian rumah sakit menurun. Bahkan masing-masing rumah sakit banyak yang sudah kosong, tidak ada yang rawat inap, karena banyak tanpa gejala yang kita lakukan treatment di tempat isolasi terpusat,” katanya. (red)