WSBK Mandalika, Kita Dapat Apa Jika Tidak Berinovasi?
Oleh: Aktivis Nasional Karman BM
KORANNTB.com – Spanduk ini beredar di beberapa grup, nampaknya mobile banner (spanduk berjalan), difoto di beberapa titik oleh orang-orang yang diduga sama, lalu diviralkan seolah-olah kelihatan masif. Dan memang itu kesannya, karena sosmed memberikan ruang hal-hal serupa.
Yang menarik tulisan pada spanduk. Temanya sangat menggugah dan harus dipikirkan jawabannya oleh semua orang tanpa kecuali. Eksekutif, legislatif, atau masyarakat sipil baik tingkat provinsi sampai ke desa-desa.
The Mandalika, destinasi wisata yang dikembangkan oleh BUMN ITDC adalah projek prioritas nasional yang dirintis berpuluh tahun lalu, bukan projek dongeng Roro Jonggrang. Proyek itu melibatkan banyak stakeholder pemerintah dan pusat.
Sampai kemudian menjadi hari ini. Gemuruh dan semaraknya dinikmati oleh miliaran manusia di dunia. Perhatian semua orang sedang tertuju pada Sirkuit Mandalika. Persis seperti legenda putri yang menjadi latar belakang penamaan lokasi tersebut. Putri cantik yang memiliki aura kecantikan menebar ke mana-kemana sehingga semua pangeran dari penjuru Lombok berebut mempersuntingnya.
Kembali ke WSBK Mandalika yang sukses berkat tangan dingin Dr Zul dan Forkopimda, dari pengamatan saya sampai detik saya menulis ini saya masih banyak menyaksikan video-video pendek dari pekerja wisata Lombok, menceritakan tamu-tamu, wisatawan yang sedang memadati tempat belanja oleh-oleh, wisata pantai, dan sebagainya. Tak sedikit juga memposting keluhan, seperti terbatasnya akomodasi, naiknya harga-harga gegara WSBK, jalanan macet dan sebagainya.
Artinya dari posting-postingan pekerja wisata di sosmed itu perlu juga menjadi tema pembicaraan dalam seminar-seminar dan juga rapat-rapat evaluasi oleh pemerintah.
Jadi pertanyaan Pulau Sumbawa Dapat Apa? Harus juga dibuat pertanyaan serupa, Lombok Barat dapat apa? Lombok Timur dapat apa? Dan yang bisa jawab pemerintah di tempat masing-masing. Supaya kita tak jadi penonton saja di tengah perebutan cinta Putri Mandalika. Jangan sampai orang luar sudah menemukan celah berkah, kita masih bertanya kita dapat apa?
Ini kesempatan menata kekurangan, menjaga kepercayaan Pak Jokowi dan pemerintah pusat, untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. (red)