KORANNTB.com – Balai Wilayah Sungai atau BWS Nusa Tenggara memastikan kondisi kontruksi Bendungan Meninting di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, masih sangat aman. Meskipun Jumat, 17 Juni 2022 terjadi  luapan air di atas temporary DAM Bendungan Meninting.

“Bendungan Meninting sendiri belum dimulai penimbunannya jadi tidak ada bendungan jebol. Jadi supaya jelas, biar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujar Kepala BWS Nusa Tenggara I, Dr.Ir. Hendra Ahyadi, dalam keterangannya, Sabtu, 19 Juni 2022.

Hendra mengklaim jika BWS selalu memantau kondisi pengerjaan proyek Bendungan Meninting. Ia tak menampik, jika kejadian luapan air atau banjir di lokasi proyek bendungan sempat menimbulkan keprihatinan dari masyarakat.

“Terjadinya banjir yang melewati Sungai Meninting pada lokasi proyek ini akibat curah hujan tinggi di daerah hulu (gunung), sehingga sungainya mengalirkan air yang deras,”  ujarnya.

Hendra menerangkan, adanya curah hujan yang tinggi di wilayah hulu, mengakibatkan banyaknya material yang terbawa air. Sehingga saat banjir berdampak pada penyumbatan aliran  oleh pohon-pohon dan ranting yang dibawa lokasi pintu stoplog. Namun yang berdampak hanya pada perlambatan aliran lewat bangunan pengalihan.

“Akibatnya terjadi luapan pada dam sementara dan masuk alur sungai pada lokasi main cover dam yang baru mulai tertimbun batuan selektif pada elevasi dasar sungai. Kemudian masuk ke galian pondasi dan daerah downstream yang saat ini baru mulai penimbunan dengan random tanah,” kata Hendra.

“Peralatan alat berat yang sedang beroperasi sebagian bisa dipindahkan ada beberapa alat berat yang tidak sempat dievakuasi karena instruksi dari petugas keselamatan kerja agar segera segera meninggalkan lokasi,” sambungnya.

Hendra menegaskan, pasca kejadian banjir di lokasi proyek Bendungan Meninting, pihaknya telah melakukan pembersihan dan pengangkatan alat berat yang terendam. Setelah itu nanti akan dilakukan  pemompaan air di daerah pondasi bendungan, sehingga pengerjaan proyek Bendungan Meninting dapat berjalan kembali.

Sebagaimana diketahui, Bendungan Meninting dirancang untuk mengairi lahan pertanian seluas 1.559,29 hektare. Proyek tersebut menghabiskan anggaran Rp 1,36 triliun dan ditargetkan selesai di tahun 2023.

Bendungan Meninting ini diharapkan bisa memasok air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara sebesar 150 liter per detik (lpd) khususnya di wilayah Senggigi.

Bendungan Meninting juga akan mendukung penambahan air ke daerah lain, terutama ke daerah Lombok Selatan. Pasalnya, Lombok Selatan memiliki potensi lahan untuk areal pertanian lebih besar.

Bendungan Meninting merupakan satu dari tiga bendungan yang sedang dibangun di NTB. Kedua bendungan lainnya adalah Bendungan Beringin Sila dan Bendungan Tiu Suntuk. (red)