KORANNTB.com – Pertengahan Maret 2023 mendatang, umat muslim di seluruh dunia mulai menjalankan ibadah puasa. Namun di tengah kebahagiaan menyambut datangnya Ramadhan, khusus masyarakat di NTB sering sekali dibayangi dengan kejahatan cyber yang terus muncul. Salah satunya adalah penipuan m-banking.

Penipuan modus seperti ini sering sekali terjadi menjelang bulan puasa. Modus serupa berpotensi terulang kembali tahun ini.

Modus penipuan tersebut di mana pelaku secara acak menghubungi calon korban menggunakan WhatsApp. Pelaku penipuan menggunakan modus memberitahu perubahan biaya transaksi di ATM dari 6.500 per transaksi menjadi Rp150.000 per bulan.

Calon korbannya diminta untuk mengisi form tidak setujui jika menolak untuk menggunakan tarif baru tersebut. Persetujuan tersebut diminta untuk ditulis pada situs yang telah disediakan pelaku penipuan.

Situs tersebut sengaja dibuat pelaku, dengan menggunakan platform WordPress. Domain pada situs tersebut menggunakan nama salah satu perbankan di Indonesia. Namun domain tersebut versi gratis dan masih terlihat platform tempat situs itu dibuat, seperti contoh britarif143068061.wordpress.com.

Website tersebut telah diedit sedemikian rupa untuk melancarkan aksi penipuan. Calon korbannya diminta untuk mengisi user id dan PIN m-banking mereka. Jika korbannya lengah, maka mereka telah memberikan akses ke m-banking miliknya ke pelaku penipuan tersebut.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mematikan informasi seperti itu tidak benar dan jangan dipercaya lagi.

“Dapat dipastikan (informasi) itu tidak benar,” katanya.

Kabag Wasidik Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Darsono Setyo Adjie, mengatakan modus-modus tersebut sering terjadi. Dia meminta masyarakat untuk mewaspadai jika kejadian tersebut terjadi.

“Saat ini belum ada laporan (kasus penipuan). Mohon disosialisasikan (bahaya penipuan),” katanya, Selasa, 3 Januari 2023.

Bagaimana jika masyarakat sudah terlanjur masuk dalam jebakan penipuan tersebut, Darsono meminta masyarakat untuk membuat laporan polisi dan memblokir rekening dan menonaktifkan aplikasi m-banking milik korban.

“Pertama segera buat laporan (polisi). Kemudian lakukan pemblokiran rekening dan menonaktifkan aplikasi m-banking di bank,” ujarnya.

Masyarakat diimbau untuk mewaspadai penipuan tersebut. Jika merasa ragu terhadap informasi seputar bank yang digunakan, maka sebaiknya menghubungi petugas bank terdekat atau menghubungi call center resmi bank tersebut.

Tips Menghindari Penipuan

Kanit II Cyber Crime Ditreskrimsus Polda NTB, AKP Prayit Hariyanto, membenarkan penipuan seperti itu sering muncul dan berpotensi akan muncul kembali.

“Orang yang tidak dikenal mengaku dari Bank BRI ingin mengusulkan perubahan tarif transfer bulanan. Dia mengirim link dan meminta isi kode OTP dan data pribadi, jika diisi uang akan terkuras,” ujarnya ditemui di Polda NTB, Selasa, 3 Januari 2023.

Dia mengatakan teknik penipuan seperti itu dikenal dengan istilah rekayasa sosial (social engineering), yaitu sebuah teknik memperoleh informasi rahasia/penting dengan cara menipu atau memanipulasi korban.

“Social engeneering umumnya dilakukan melalui telepon, media sosial dan internet, tapi bisa juga saat bertemu langsung,” katanya.

Untuk menghindari penipuan tersebut, dia membagikan tips ke masyarakat. Masyarakat diminta untuk:

1. Menjaga kerahasian data pribadi seperti PIN, username, password, OTP, CVV/CVC (Card Verification Value) dan M-Token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk petugas bank atau orang yang mengaku petugas bank;

2. Tetap selalu waspada terhadap setiap email, WhatsApp, telepon, alamat web/tautan dan akun yang mengatasnamakan BRI atau bank-bank lainnya;

3. Pastikan hanya menghubungi kontak resmi BRI di 14017/1500017 atau akun resmi sosial media BRI di
Facebook: @BANKBRI
Instagram: @bankbri_id
Twitter: @BANKBRI_ID

4. Langsung mengunjungi Kantor BRI atau bank-bank lain terdekat jika ada hal-hal yang meragukan. (red)