Aktivis Dukung Dewan Copot Zaini dari Dirut PTAM Giri Menang
KORANNTB.com – Bak gayung bersambut, kesepakatan wakil rakyat di DPRD Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mencopot Direktur Utama (Dirut) PT Air Minum Giri Menang (AMGM) Lalu Ahmad Zaini mendapat dukungan dari lintas aktivis.
Gabungan aktivis ini ramai-ramai bertemu dengan jajaran anggota DPRD Kabupaten Lobar mereka meminta supaya langkah itu tak mengendur. Dalam audiensi di kantor DPRD Lombok Barat beberapa hal disampaikan terkait sosok Zaini.
Koordinator gabungan aktivis Yusri menegaskan, mereka mendukung penuh keputusan seluruh fraksi di DPRD Lobar yang telah meminta Bupati Lobar mencopot Zaini.
“Ini untuk menjaga marwah legislatif menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengawas pemerintah, ” katanya, Selasa, 30 Mei 2023.
“Kami datang untuk memberi dukungan agar jangan sampai marwah DPRD ini tercoreng,” tegasnya.
Dukungan yang diberikan ini, kata dia, akan lebih masif lagi. Dalam waktu dekat gabungan aktivis ini menegaskan akan menggelar demonstrasi di kantor Bupati Lombok Barat agar pencopotan Zaini selaku dirut disegerakan. Mereka akan meminta Bupati Lobar Fauzan Khalid mengambil sikap.
“Kami akan aksi sebagai wujud dukungan atas rekomendasi DPRD Lobar Senin pekan depan,” ucapnya.
Aktivis lainnya, Samsul Hadi menegaskan rekomendasi pencopotan PTAM Giri Menang harus segera ditanggapi Bupati.
Menurut Samsul, riuhnya pemberitaan perihal usulan DPRD Lobar membuat stabilitas di daerah terganggu.
“Oleh karena itu, bupati harus ambil sikap. Jangan sampai saling sahut di media,” tegasnya Samsul.
Sementara itu, Dirut PTAM Giri Menang Lalu Ahmad Zaini belum memberikan keterangan terkait dukungan aktivis atas usulan DPRD memberhentikan dirinya.
Sebelumnya, Zaini dalam rapat paripurna DPRD Lobar disepakati oleh seluruh fraksi untuk dicopot. Hanya Fraksi PKS yang tak membubuhkan tanda tangan dukungan untuk pemecatan Zaini.
Zaini sendiri sebelumnya, dalam keterangannya berdalih, telah memiliki akuntan publik sendiri. Hal ini terkait keinginan dewan yang meminta laporan keuangan. Bahkan, dengan tegas, Zaini menolak memberi laporan apapun tanpa bersurat. (red)