Lawan Hoax Jadi Tugas Bersama Pemerintah dan Masyarakat

KORANNTB.com – Kadis Kominfotik NTB Najamuddin Amy, mengatakan masih ada persepsi masyarakat secara umum bahwa pembangunan bangsa dan daerah hanya menjadi peran pemerintah saja. Padahal semua stakeholders adalah subjek dan objek pembangunan.

Tugas pemerintahan, pelayanan dan kemasyarakatan di era ini harus dilakukan secara sinergi dan kolaboratif. Termasuk memerangi hoax, fakenews, hate speech di media sosial menjadi tanggung jawab dan peran kolaborasi bersama semua elemen bangsa.

“Karenanya dalam teorinya itu ada tiga domain yang berperan agar negara dan pemerintahan dan  masyarakat kita ini maju yakni Government (Pemerintah), Private Sector (Dunia Usaha) dan Civil Society (Masyarakat),” katanya.

BACA:  CEK FAKTA: Tidak Benar Mantan Walikota Mataram Meninggal Dunia

Kadis Kominfotik ini mengingatkan tiga unsur itu harus berperan. Bang Najam mengatakan kegiatan Mafindo ini setidaknya telah meringankan tugas pemerintah. Semua unsur harus memiliki komitmen dan berkewajiban untuk mengentaskan kemiskinan, pendidikan yang masih rendah sampai dengan urusan berita bohong atau hoaks.

“Saya sudah lama bertemu dengan banyak teman-temen CSO NGO baik dalam dan luar negeri terkait untuk memfasilitasi programnya ke provinsi maupun di kabupaten/kota di NTB,” ujarnya.

Menurut Bang Najam, sosialisasi, edukasi dan penyebaran informasi masif oleh Diskominfotik terkait pencegahan dan penanggulangan informasi hoax ini sudah dilakukan dan terus berkelanjutan. Karena itu dari tujuh kota di Indonesia yang menjadi sasaran kegiatan Mafindo ini, tidak salah memilih Provinsi NTB.

BACA:  Hoax Info Perubahan Tarif Transaksi BNI Kembali Beredar, Waspada!

Ia mencontohkan, salah satu bukti nyatanya itu sangat erat kaitannya dengan kesehatan yakni  keterlibatan Dinas Kominfotik NTB dengan membuat Aplikasi Corona pada saat Covid-19 dengan melibatkan seluruh steakeholder yang ada.

“Karena itu saya mengajak kita semua untuk tetap berjuang dan menjadi yang terdepan dalam melawan dan memerangi hoax ini. Karena jangan sampai NTB ini rugi karena persoalan berita hoaks yang menyesatkan dan merugikan semua pihak,” ujarnya.

BACA:  CEK FAKTA: Jembatan Putus Akibat Gempa Tektonik di Bima

Manager Patnership Mafindo Pusat Dewi Sari mengatakan tujuan acara ini diskusi bagi penguatan penanganan dan pencegahan informasi hoax khususnya di Kota Mataram. Selain itu membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemahaman isu kesehatan dan cara menyikapinya.

Selanjutnya, membangun kepedulian pemangku kepentingan setempat melaui aksi nyata dalam menangani hoax pada isu kesehatan (kejadian ikutan pada pasca imunisasi, kesehatan ibu dan anak, vaksin dan penyakit tidak menular lainnya. (red)