Bisnis Sewa Pacar di Lombok, Teman Kencan Pria Juga Sering Diorder
KORANNTB.com – Pendiri bisnis sewa pacar ‘Second Date Mataram’ berinisial Al mengaku bisnis yang baru saja dijalankan itu telah mendapat banyak pesanan dari orang-orang yang membutuhkan teman kencan.
Al mengatakan, meskipun saat ini yang dominan dipesan adalah teman kencan cewek, tapi banyak juga yang memesan teman kencan cowok melalui jasa sewa pacar tersebut.
“Yang dominan memang memang cewek diorder. Tapi saya tanya admin banyak juga cowok dipesan,” katanya melalui sambungan telepon, Senin, 17 Juli 2023.
Dia mengatakan yang memesan atau mengorder teman kencan pria adalah perempuan untuk kebutuhan curhat atau sekedar menjadi teman kencan.
“Ya cewek dong yang mesan, masak cowok,” katanya saat ditanya siapa yang memesan talent pria.
Jasa sewa pacar menawarkan penyewaan pacar melalui online dan offline. Untuk online bertarif Rp125 ribu dengan pelayanan chat, telepon dan voice note. Jika hanya menggunakan jasa sewa pacar melalui telepon tarifnya Rp35 ribu per jam, sementara untuk video call mematok tarif Rp45 ribu per jam.
Untuk kencan secara langsung atau offline date tarifnya Rp250 ribu per tiga jam, Rp300 ribu per empat jam dan 350 ribu per lima jam. Tarif akan bertambah per jam Rp100 ribu dengan maksimal jasa selama 8 jam.

Bisnis tersebut didirikan Al bersama seorang temannya yang tidak disebutkan namanya baru bulan lalu. Bisnis tersebut didirikan karena melihat peluang bisnis serupa di kota-kota besar di Indonesia yang selalu ramai.
“Bisnis ini digagas pertama kali oleh teman saya dan saya. Teman saya sebagai adminnya,” ujarnya.
Dia membantah bisnis tersebut mengarah ke prostitusi. Dia mengatakan bisnis tersebut bertujuan sebatas menjadi teman kencan di luar prostitusi.
“Second Date hanya untuk senang-senang tidak mengarah ke prostitusi. Kita juga sangat tegas terhadap tilent kita untuk melarang adanya prostitusi,” ujarnya.
Dia juga menyoroti pemberitaan yang beredar tentang Second Date yang kesannya bisnis tersebut mengarah ke prostitusi.
“Itu yang kita sedih, padahal karena belum coba aja. Kalau sudah coba pasti tahu ini bukan prostitusi. Kalau memang prostitusi itu di MiChat (aplikasi pertemanan) bukan di sini,” ujarnya. (red)