“Yang jelas kami ada sosialisasi. Kami juga sudah bertemu dengan Akacindo, karena wisatawan itu banyak bersumber dari Bali,” ujarnya.

Menjadi masalah saat ini adalah penumpukan jumlah wisatawan yang akan ke Gili. Karena saat ini Pelabuhan Bangsal masih menggunakan sistem one gate payment, sehingga sering menyebabkan banyak penumpukan pengunjung. Meski demikian penerapan sistem tersebut mampu mencegah kebocoran pendapatan asli daerah (PAD).

“Jadi dengan digitalisasi juga ini yang sedang dikembangkan oleh teman-teman di Dinas Pariwisata, itu juga didampingi oleh pihak provinsi. Mudah-mudahan kebocoran yang terjadi di dalam retribusi masuk ke tempat wisata itu bisa pelan-pelan kita perbaiki,” katanya.