KORANNTB.comBadan Pusat dan Statistik (BPS) Nusa tenggara Barat mencatat angka inflasi di Provinsi NTB lebih tinggi dibanding angka nasional saat ini. Pada Oktober 2023, inflasi year on year (y–on–y) gabungan dua kota di Nusa Tenggara Barat (Kota Mataram dan Kota Bima) sebesar 2,66 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,18 pada bulan Oktober 2022 menjadi 115,17 pada bulan Oktober 2023.

Ini justru lebih tinggi dari angka nasional yang terpaut pada angka 2,56 persen.

“Angka inflasi ini lebih tinggi dibanding angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,56 persen,” kata Plh. Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Muhamad Saphoan, dalam keterangan resmi yang dikutip media ini pada Jumat 3 November 2023.

Sementara, untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami inflasi y-on-y sebesar 2,75 persen dan Kota Bima mengalami inflasi y-on-y sebesar 2,34 persen.

Dijelaskannya, bahwa inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 4,47 persen; Kelompok Transportasi sebesar 3,19 persen; Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 3,18 persen; Kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya sebesar 2,09 persen.

Kemudian, Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran sebesar 1,76 persen; Kelompok Pendidikan sebesar 1,56 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 1,38 persen; Kelompok Pakaian dan Alas Kaki sebesar 1,26 persen; Kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 1,15 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 1,14 persen.

“Sedangkan penurunan indeks terjadi pada Kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,36 persen,” jelasnya.

Inflasi month to month (m–to–m) Gabungan Dua Kota (Kota Mataram dan Kota Bima) pada Oktober 2023 sebesar 0,30 persen. Sedangkan inflasi year to date (y–to–d) di Bulan Oktober 2023 sebesar 2,30 persen.

“Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi year to date (y–to–d) di Bulan Oktober 2022 sebesar 5,85 persen,” katanya.