KORANNTB.com – Program Jumat Salam dan Jumat Belondong yang diinisiasi Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi mendapat kritikan dari mahasiswa. Program Pj dinilai penuh pencitraan alih-alih mengentaskan solusi masalah yang ada di NTB.

Ketua BEM FEB Universitas Mataram, Soleh Hambali mengatakan Lalu Gita hanya fokus membangun citra melalui Program Jumat Salam dan Jumat Belondong. Padahal ada program lebih urgen yang harus diselesaikan seperti laju inflasi di NTB yang masih tinggi hingga persiapan keamanan dalam Pemilu mendatang.

“Pj Gubernur NTB terlalu fokus pada membangun citra lewat Jumat Salam dan Jumat Belondong yang secara substansial tidak memiliki keterkaitan langsung dengan tugas-tugasnya sebagai PJ, untuk menjaga laju inflasi, menguatkan keamanan dalam pelaksanaan Pemilu,” kata Soleh, Jumat 3 November 2023.

Seperti yang diberitakan sejumlah media, hingga saat ini harga kebutuhan pokok seperti beras naik sangat tajam. Untuk beras premius tembus hingga Rp16 ribu per kilo, padahal NTB merupakan salah satu daerah yang menjadi lumbung pangan nasional.

Soleh menilai program Jumat Salam dan Jumat Belondong hanya formalitas belaka yang tidak menyelesaikan persoalan sebenarnya yang muncul.

“Malah sibuk urus bagsimana ASN dan sekolah-sekolah Belondong atau pakai sarung dan juga Jumat Salam terkesan hanya formalitas belaka yang tidak menyelesaikan persoalan yang ada,” ujar dia.

Dia menilai dengan turun ke masing-masing desa justru kesannya hanya bertanya masalah desa alih-alih dituntaskan persoalan tersebut.

“Kesannya perangkat daerah hanya turun tidak memahami apa yang akan dilakukan terhdap berbagai persoalan di desa. Kalau hanya cari masalah di desa dan lihat potensi desa, cukup bersurat saja ke desa desa, apa lagi tidak jelas seperti apa tindak lanjut terhadap masalah dan potensi desa tersebut,” katanya.

Seperti diketahui, Program Jumat Salam merupakan akronim dari kata ‘Jumpai Masyarakat, Selesaikan Aneka Persoalan’. Pada program tersebut masing-masing Kepala OPD lingkup Pemprov NTB setiap Jumat akan mendatangi masing-masing desa di NTB untuk menyerap aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

Sementara Jumat Belondong berasal dari bahasa Sasak yaitu Belondong yang memiliki arti bersarung. Itu dapat disimpulkan bahwa ASN yang turun ke desa-desa menggunakan sarung setiap hari Jumat.

Namun banyak yang menilai program tersebut tidak dapat menyelesaikan persoalan yang ada.