KORANNTB.com – Tahun 2016 adalah tahun yang kelam bagi salah satu pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lombok Timur, NTB. PMI yang berasal dari Kecamatan Labuan Haji Lombok Timur itu dibuang ke hutan oleh majikannya saat bekerja di Malaysia.

Cerita itu diungkap Endang Susilawati Koordinator Migran Care NTB. Menurut Endang kala itu PMI asal Lombok Timur itu tidak digaji oleh majikannya. Bukan hanya itu warga Labuan Haji itu dibuang ke tengah hutan di Malaysia.

“Saya ingat waktu itu ada keluarga kita dibuang ke hutan. Saya akhirnya minta bantuan ke Lalu Iqbal yang saat itu direktur pada Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia untuk melacak keberadaan korban,” kata Endang, Senin 11 Desember 2023.

Pada waktu itu, Lalu Iqbal terus berkoordinasi dengan KBRI di Kuala Lumpur Malaysia. Setelah korban berhasil dilacak, Lalu Iqbal kemudian meminta perwakilan dua orang dari Polda NTB untuk berangkat ke KBRI Kuala Lumpur menyelamatkan korban.

Setelah tiba di sana, korban berhasil diselamatkan dan dipulangkan ke Lombok.

“Kasus PMI asal Labuan Haji ini paling memilukan. Dia dibuang di hutan. Jadi tahun-tahun itu banyak kasus yang memang kami di NTB secara langsung minta tolong ke Lalu Iqbal,” kata Endang.

Bukan hanya itu, beberapa kasus PMI yang terlibat konflik dengan majikan di luar negeri juga dibantu langsung oleh Lalu Iqbal. Terlebih khusus untuk warga NTB yang menjadi PMI di luar negeri.

“Kasus-kasus PMI waktu itu cukup tinggi apalagi yang dari Lombok itu pak Lalu Iqbal langsung membantu. Mungkin karena memiliki kedekatan emosional,” ujarnya.

Kasus PMI yang menjadi perhatian Lalu Iqbal adalah kasus perdagangan 5 orang PMI ke Turki. Selama Lalu Iqbal menjadi Duta Besar tahun 2019 lalu, ada sekitar 5 orang dipulangkan dari Turki. Mereka diberangkatkan dengan iming-iming gaji tinggi.

“Beliau itu selalu konsen ke kasus perdagangan orang. Dulu ada sekitar 5 orang dipulangkan oleh Polda NTB setelah dilacak oleh Lalu Iqbal di Turki. Orang Polda dikirim ke Turki untuk bawa korban pulang,” kata Endang.