KORANNTB.com – Bulan adalah satelit alami Bumi satu-satunya dan merupakan satelit terbesar kelima dalam Tata Surya.  Berbicara soal Bulan, kali ini akan coba cari fakta tentang Bulan yang mungkin belum anda ketahui selama ini.

1. Lapisan di Bawah Permukaan Bulan

Sama seperti Bumi, Bulan pun punya kerak, mantel, dan inti. Bagian kerak yang meliputi permukaan Bulan rata-rata mempunyai kedalaman sekitar 70 km. Mantel Bulan yang berbatu memiliki ketebalan sekitar 1.330 km. Ini tersusun dari bebatuan padat yang kaya akan zat besi dan magnesium.

Bulan punya inti yang sangat kecil, hanya 1%-2% massa Bulan dan lebarnya kira-kira 680 km. Kemungkinan besar terdiri dari besi, tetapi juga mengandung sejumlah besar belerang dan unsur lainnya.

2. Suhu Bulan

Suhu di Bulan sangat bervariasi. Pada siang hari, di Bulan memiliki suhu yang memuncak antara 127 hingga 134 derajat celcius. Sedangkan pada waktu malam hari, suhunya sangat tinggi sekitar -153 sampai -173 derajat celcius. Bahkan, di beberapa kawahnya, suhunya bisa mencapai 240 derajat celcius.

3. Pasang Surut Air Laut

Bisa dikatakan pasang surut air laut di Bumi merupakan akibat dari tonjolan air yang disebabkan oleh gaya gravitasi Bulan. Sebenarnya pasang surut juga dipengaruhi oleh gravitasi Matahari. Namun, pasang surut air laut akan berukuran kecil tanpa Bulan.

4. Terbentuknya Setelah Pembentukan Tata Surya

Diperkirakan Bulan mulai terbentuk sekitar 30-50 juta tahun setelah pembentukan tata surya. Sedangkan Bumi sendiri terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu. Selisih ‘kelahiran’ Bumi dan Bulan memang begitu dekat. Para ilmuwan astronom menduga bahwa Bulan terbantuk setelah benda besar seukuran Mars menghantam Bumi. Materialnya yang meledak hingga akhirnya terbentuklah Bulan.

5. Fase Bulan

Fase Bulan merupakan perubahan bentuk bulan jika dilihat dari bumi. Perubahan ini bisa terjadi karena di luar angkasa, bulan selalu berputar mengelilingi bumi.

Berikut ini adalah fase bulan:

  1. Fase Bulan Baru (New Moon)

Fase New Moon (Bulan Baru) ini adalah fase dimana bulan menjadi konjungsi antara matahari dan bumi.

Pada fase bulan ini memungkinkan terjadinya gerhana matahari. Pada kondisi ini, cahaya matahari yang seharusnya menyinari bumi terhalang oleh bulan. Akibatnya, bagian bulan yang menghadap bumi menjadi gelap karena tidak terkena cahaya matahari.

  1. Fase Bulan Sabit Awal (WaxingCresent)

Usai mengalami fase bulan baru, bulan bergerak meninggalkan konjungsi (titik tengah antara matahari dan bumi).

  1. Fase Bulan Kuartal Pertama (First Quarter)

Bulan akan terus bergerak hingga berada di seperempat lingkaran dari posisi awal. Karena posisinya sudah pas, sehingga bagian matahari yang bersinar pun tepat terkena di setengah bagian bulan. Akibatnya, pada fase ini anda akan melihat bulan berbentuk setengah lingkaran.

  1. Fase WaxingGibbous

Setelah melewati seperempat putaran bulan, fase selanjutnya adala fase waxinggibbous. Pada kondisi ini, bulan berada agak ‘di belakang’  bumi. Bagian yang terkena sinar matahari hanya ¾-nya saja. Akibatnya, bentuk bulan menjadi cembung saat dilihat dari bumi.

  1. Fase Bulan Purnama (FullMoon)

Pada fase ini posisi bulan terletak di belakang bumi. Kondisi ini membuat cahaya matahari yang seharusnya menyinari bulan tertutup oleh bumi yang ukurannya lebih besar. Alhasil, bulan tampak bulat sempurna.

  1. Fase Cembung Akhir (WanningGibbous)

Usai melewati fase fullmoon, bulan akan bergerak ke barat sehingga cahaya matahari sedikit tertutup oleh bumi. Akibatnya, bulan terlihat cembung bentunya (3/4 bagian bulan) dari bumi.

  1. Fase Kuartal (ThirdQuartal)

Pada fase ini, cahaya matahari menyinari setengah bagian bulan. Sehingga bulan terlihat setengah lingkaran jika dipandang dari bumi.

  1. Fase Bulan Sabit (WanningCresent)

Pada fase ini membuat bulan nampakseperi sabit. Pada fase ini, bulan sudah hampir mengitari bumi sebanyak satu putaran penuh.