Namun dia sudah bertekad, pantang menyerah. Dia paham pepatah lama bahwa ‘sebesar apapun ombaknya, jangan pernah lompat dari kapalmu’. Dia kembali mengatur bisnisnya yang porak poranda akibat gempa.

Belum saja pulih pasca gempa, Ilfan harus menerima kenyataan buruk bahwa Indonesia pada 2020 sedang ‘menyalakan lonceng bahaya’ akibat masuknya pandemi Covid-19. Bisnis kebaya Ilfan dan istrinya kembali dipaksa untuk tiarap.

Covid-19 betul-betul menghantam sektor ekonomi. Bisnis-bisnis besar mulai tiarap. Sementara Ilfan yang memiliki usaha selevel startup dipaksa untuk mundur.

Pria itu tidak menyerah. Dia bersama sang istri terus berupaya menaklukan badai yang silih berdatangan. Hingga Covid berlalu, usaha miliknya perlahan-lahan mulai tumbah kembali.

Kini bisnis kebaya Ilfan sudah mulai membaik. Bahkan ada sebanyak 78 pekerja lokal bekerja di bisnisnya. Pekerjanya didominasi perempuan atau ibu-ibu rumah tangga.

“Karyawan sama hanya lima yang cowo. Sisanya cewek. Lokal semua,” katanya.

Kabar baiknya, bisnis kebaya Ilfan menembus pasar global. Negara seperti Malaysia dan Singapura paling sering mengimpor kebaya asal Lombok tersebut.

“Shoppe membuka pintu masuk ke Malaysia dan Singapura,” ujarnya.

Kini Ilfan juga memiliki dua brand kebaya berbeda. Jika sebelumnya adalah Jaleela dengan harga market madium Rp700 ribu hingga Rp 1 juta, dia memiliki dua brand berbeda, yaitu Mera Engineer yang relatif harga lebih murah berkisar Rp200 hingga Rp 400 ribu dan Sehasta Resta yang harganya di atas Rp 2 jutaan.

Dari tiga brand tersebut, pertahunnya Ilfan mampu memproduksi 2 hingga 3 ribu kebaya. “Tentu omsetnya ratusan juta,” ujarnya tersenyum.

Bahkan, follower brand Jaleela di Instagram yang semula 10 ribu meningkat tajam menjadi 680 ribu.

Tidak sampai di situ, beberapa SMK di Lombok seperti di Mataram dan Lombok Barat bekerjasama dengan Jaleela untuk pelatihan kerja siswa.

Produk Jaleela milik Ilfan juga membuka offline di Ampenan Mataram dan Epicentrum Mall Mataram dan bahkan merambah ke daerah lain di Indonesia.

“Kita buka offline 2023 di Epicentrum Mall. Maret 2024 buka di Bandung dan Juli rencanananya di Jakarta,” katanya.

Menariknya, kebaya milik Ilfan pernah tampil di soundtrack film ‘Gadis Kretek’ yang dibintangi Dian Sastrowardoyo.

Kini, Ilfan dan sang istri telah mampu tersenyum. Setelah usahanya sempat ditekan kuat oleh bencana gempa dan pandemi, kini mereka telah mampu lolos dari mimpi buruk itu dan mulai sukses membawa brand mereka mendunia.