Opini: Ryan Ranjuliarda

KORANNTB.com – Perhelatan Pilkada serentak termasuk di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) cukup mengejutkan publik, setelah tiga pasangan calon yaitu Nur Ramadhan, Amar Nani dan Fud Aher kian giat bersosialisasi di Bumi Pariri Lema Bariri. Namun baru-baru ini dikejutkan munculnya Pasangan Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati, Ahmad Salim dan Muhammad Nasir yang hampir dipastikan diusung oleh PKB dan PAN

Sebelumnya dukungan masyarakat telah mulai terlihat terhadap tiga pasangan calon yang cukup masif bergerak di tengah-tengah masyarakat yaitu Pasangan Calon Bupati/ Wakil Bupati Amar Nurmansyah dan Hj. Hanipah, paket Pasangan Fud Syaifuddin-Aheruddin Sidik dan Paket Pasangan Calon Bupati jalur perseorangan (independen) Drs HM Nur Yasin – Sumardhan SH MH.

Sehingga lahirnya pasangan baru ini, membuat dinamika politik di Sumbawa Barat kian menarik. Betapa tidak, pasangan baru ini justru dapat melahirkan beberapa spekulasi.

Pertama, eskalasi dan dukungan partai yang sebelumnya telah mengeluarkan rekomendasi kepada pasangan calon sebelumnya apakah akan bertahan? sampai diterbitkannya B1KWK yang menjadi syarat sah pendaftaran bakal pasangan calon ke KPU?

Melihat kemampuan Paket Alim-Nasir ini bermanuver sangat luar biasa yaitu membatalkan SK yang telah diterbitkan sebelumnya kepada salah satu pasangan calon.

Kalau kemudian ini mampu dilakukan terhadap partai-partai lain juga terutama yang menjadi representatif Koalisi Indonesia Maju (KIM) maka dapat dipastikan terdapat Bakal Calon yang tidak memenuhi persyaratan untuk ikut kontestasi Pilkada ksb.

Kedua, sekalipun cukup terlambat dalam kaca mata sederhana, namun hal ini tidak berlaku bagi paket Alim-Nasir. Ini karena masing-masing calon bupati dan wakil bupati memiliki perpaduan yang saling melengkapi, antara Ahmad Salim yang notabene simbol tambang kedua terbesar di Indonesia yaitu PT AMNT tentunya memiliki jaringan kuat persoalan kekuatan logistik dan M. Nasir yang sudah berpengalaman di dunia politik tentu memiliki kekuatan ketokohan yang tersebar disejumlah wilayah yang ada di KSB terutama identik dengan tokoh politik untuk wilayah Jereweh, Maluk dan Sekongkang.

Ketiga, pasangan Alim Nasir ini justru menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat di tengah kejenuhan dan kuatnya dominasi simbol kekuasaan di Sumbawa Barat yang berkuasa kurang lebih 10 tahun ini.

Karenanya hemat saya paket Alim Nasir ini justru sangat layak menggunakan Tagline Energi Baru untuk KSB Bangkit

Saya mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan Pilkada KSB dengan ruang gembira dan bahagia tanpa saling menjatuhkan karena perbedaan politik itu hal yang sangat wajar dan lumrah.