KORANNTB.com – Calon Gubenur dan Wakil Gubernur NTB, Zulkieflimansyah alias Bang Zul dan Suhaili FT alias Abah Uhel, kembali unggul dalam survei terkini dari PolMark Indonesia.

Dair beberapa simulasi, Bang Zul terlihat mendominasi meskipun secara elektabilitas dan popularitas bersaing ketat dengan Rohmi.

Berikut ini adalah simulasi keunggulan Bang Zul dan Abah Uhel di Survei PolMark Indonesia.

Simulasi 8 nama gubernur:

Zulkieflimansyah 21,3 persen

Sitti Rohmi Djalillah 20,9 persen

Indah Dhamayanti Putri 13,9 persen

Suhaili Fadil Thohir 13,6 persen

Lalu Muhamad Iqbal 10,9 persen

Sukiman Azmy 3,8 persen

Musyafirin 1,4 persen

Lalu Gita Ariadi 1,3 persen

Tidak Memilih 0,3 persen

Rahasia 5,5 persen

Tidak Tahu / Tidak Menjawab 7,1 persen

 

Elektabilitas pasangan gubernur dan wakil gubernur:

Zul – Uhel 32,3 persen

Iqbal – Dinda 26,5 persen

Rohmi – Firin 20,6 persen

Lalu Gita – Sukiman 4,5 persen

Rahasia 6,5 persen

Tidak Tahu / Tidak Menjawab 9,1 persen

 

Elektabilitas pasangan gubernur dan wakil gubernur (dua paslon):

Zul – Uhel 45,5 persen

Iqbal – Dinda 31,8 persen

Rahasia 7,6 persen

Tidak Tahu / Tidak Menjawab 13,5 persen

 

Elektabilitas pasangan gubernur dan wakil gubernur (dua paslon):

Zul – Uhel 49,6 persen

Rohmi – Firin 25 persen

Rahasia 8,8 persen

Tidak Tahu / Tidak Menjawab 14,9 persen

Direktur Riset PolMark Eko Bambang Subiantoro mengungkap, belum ada personal tokoh atau paslon yang memiliki angka elektabilitas yang cukup kokoh di tiga bulan menjelang Pilgub NTB 2024. Pihaknya mensinyalir, perubahan angka elektabilitas maupun migrasi pemilih dari satu paslon ke paslon yang lain masih sangat mungkin terjadi.

“Beberapa bulan ke depan, perlu kerja politik yang secara intensif dan masif melakukan canvasing. Bagi paslon yang yang angkanya sudah cukup baik tinggal melakukam penguatan elektabilitas. Potensinya masih besar (berubah) karena belum ada yang sangat kuat,” kata Eko saat presentasi hasil survei PolMark pada Senin, 5 Agustus 2024.

Meski demikian, dia mengatakan para calon tidak berbangga hati jika memperoleh survei tinggi, karena persaingan cukup sangat dinamis.

“Hasil ini juga sangat bisa berubah. Survei ini kan memotret situasi saat survei dilakukan. Kalau ada dinamika politik yang besar, sangat mungkin bisa berubah. Tergantung juga seberapa besar paslon merencanakan kerja-kerja masif dengan target yang terukur dan mikro,” ujarnya.

PolMark mengeklaim, survei yang pihaknya lakukan bertujuan memotret peta elektoral politik menjelang Pilgub NTB 2024 secara objektif. Meski survei PolMark dibiayai oleh Partai Golkar, pihaknya menegaskan data yang disampaikan tidak bias atau bepretensi terhadap kepentingan pihak tertentu.

Survei PolMark dilaksanakan pada periode 14-27 Juli 2024. Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di NTB yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih. Jumlah sampel 1200 orang dengan metode penentuan sampel multistage random sampling, Margin of Erorr (MoE) survei +- 2,9 persen dengan derajat kepercayaan 95 persen. Setiap responden terpilih diwawancarai dengan metode tatap muka.