Gelombang Tinggi Terjadi di NTB, Waspada Berada di Laut
KORANNTB.com – BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Praya mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi pada Senin, 14 Oktober 2024. Peringatan dini yang berlangsung hari ini hingga besok meminta masyarakat mewaspadai gelombang tinggi.
Prakirawan Stasiun Meteorologi ZAM Praya, Juliani Intan Sari mengatakan gelombang tinggi yang mencapai dua meter atau lebih terjadi di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan dan Samudra Hindia Selatan NTB.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, agar tetap selalu waspada,” katanya.
- Selat Lombok bagian utara memiliki ketinggian gelombang 0,5-1,25 meter;
- Selat Lombok bagian selatan 1,25-2,5 meter;
- Selat Alas bagian utara 0,5-1,25 meter;
- Selat Alas bagian selatan 1,25-2,5 meter;
- Perairan Utara Sumbawa 1,25-2,5 meter;
- Samudra Hindia Selatan NTB 1,25-2,5 meter;
- Selat Sape bagian utara 0,5-1,25 meter;
- Selat Sape bagian selatan 1,25-2,5 meter;
Untuk tinggi gelombang di atas 1,25-2,5 meter berbahaya bagi perahu nelayan, kepal tongkang dan bahkan kapal ferry. Sehingga masyarakat diminta untuk mewaspadai adanya gelombang tinggi.
Dijelaskan juga berdasarkan analisis data kondisi fisik dinamika atmosfer di wilayah Indonesia, terpantau adanya sirkulasi siklonik di Laut China Selatan dan Laut Filipina. Terpantau adanya daerah konvergensi di NTB, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Jawa Timur, Bali dan Maluku.
Untuk suhu permukaan laut di perairan NTB dan sekitarnya berkisar antara 28,0 derajat celcius sampai 30 derajat celcius dengan anomali (0,5) derajat celcius sampai 1,5 derajat celcius.
Angin permukaan di NTB juga bertiup dengan variasi arah dominan dari tenggara – selatan dengan kecepatan angin maksimun mencapai 35 kilometer/jam.