Lalu Iqbal Kritisi Program Zero Waste Era Rohmi
KORANNTB.com – Debat kedua Pilgub NTB 2024 digelar di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, Jumat, 8 November 2024. Dalam sesi tanya jawab berlangsung cukup seru. Masing-masing pasangan calon (Paslon) melempar pernyataan ke Paslon lainnya. Calon Gubernur NTB nomor urut 3, Lalu Muhamad Iqbal mengeritisi program zero waste atau NTB tanpa sampah era Zul-Rohmi, di mana saat itu Rohmi menjadi eksekutor program tersebut selaku Wakil Gubernur NTB.
Mulanya, Rohmi mengajukan pertanyaan ke Lalu Iqbal soal pernyataan Iqbal belum lama ini yang mengeritisi program zero waste.
“Bagaimaa komitmen dalam pembanguan berkelanjutan, karena ada beberapa statement yang kritisi provinsi yang eksekusi program zero waste. Ssaya ingin tahu komitmen kalau membangun NTB, terhadap program berkelanjutan kita,” tanya Rohmi.
Iqbal menjawab bahwa program zero waste penanganannya masih bersifat parsial, karena sinergi dengan kabupaten dan kota di NTB masih lemah. Capaian program tersebut menurut Iqbal masih sangat rendah.
“Kenapa kritisi zero waste karena fakta menunjukkan bahwa 70 persen penanganan, 30 persen pengurangan. Dulu capai 40 persen. Kemudian zero waste penanganan parsial padahal dari hulu sampai hilir bahwa berbenturan dengan kabuptan kota, masih lemah,” ujarnya.
Iqbal berjanji jika Iqbal-Dinda terpilih maka akan meningkatkan koodinasi dengan kabupaten/kota terkait program-program provinsi yang berhubungan dengan kabupaten/kota.
Sisa waktu, Calon Wakil Gubernur NTB nomor urut 3, Indah Dhamayanti Putri atau Dinda mengatakan akan terus melanjutkan program pemerintah sebelumnya yang baik untuk masyarakat.
“Jika dirasakan pelu kami berkomitmen untuk melanjutkan semua hal baik,” kata dia.
Menanggapi jawaban tersebut, Rohmi mengatakan program zero waste justru Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) NTB naik tajam.
“Susah kalau menilai sesuatu dari kelihatan kelihatannya. Harus kuantitatif dan kualitatif. Dari 2018-2023 dari 20 – 50 persen pengeelolan, pengurangan di atas 10 persen. Angka IKLH NTB naik tajam di atas target nasional karena fokus permasalahan lingkungan,” ujar Rohmi.