KORANNTB.com – Perang Iran-Israel resmi berakhir dengan gencatan senjata pada Rabu kemarin. Meskipun sehari sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan gencatan senjata total, tapi gencatan baru resmi dimulai pada esok harinya.

AS dengan dibantu Israel menyerang tiga fasilitas nuklir Iran yaitu Fordow, Natanz dan Isfahan. Beberapa hari kemudian, Iran membalas serangan AS tersebut dengan menyerang pangkalan militer AS di Qatar.

Fasilitas Nuklir Hancur?

Trump mengumumkan tiga fasilitas nuklir Iran telah hancur total akibat serangan tersebut. Iran membutuhkan beberapa dekade untuk kembali mengembangkan nuklir mereka.

Link Banner

Namun muncul dokumen yang bersifat “sangat rahasia” dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA) di Pentagon yang bocor ke media internasional. Laporan tersebut menyebut tiga fasilitas nuklir Iran tidak hancur.

Trump menanggapi laporan itu dengan agresif dan menyebut laporan intelijen tersebut “berita palsu.”

Laporan DIA setebal lima halaman memperkirakan penundaan program nuklir Iran kurang dari enam bulan. Laporan tersebut juga menyebut uranium telah dipindahkan oleh pihak Iran sebelum serangan dilakukan.

Itu selaras dengan pernyataan penasihat ketua parlemen Iran, Mehdi Mohammadi yang menyebut pihak berwenang telah mengevakuasi fasilitas Fordow terlebih dahulu.

Namun Trump tidak meyakini itu. Trump mengatakan tidak mungkin bisa mengeluarkan material yang berbahaya dalam waktu singkat.

“Dan jika mereka tahu kami akan datang, mereka tidak akan datang ke sana,” ujarnya.

Pendapat DIA mungkin ada benarnya. Apakah AS telah mengetahui pemindahan itu sehingga menyerang lebih cepat? Karena sebelumnya Trump akan mempertimbangkan menyerang Iran dalam waktu dua pekan. Namun serangan justru sebelum dua pekan.

Namun ini tentu saja bersifat spekulatif. Bukankah bukti Iran mengembangkan nuklir pun belum akurat?

Pangkalan AS

Membalas karena AS menyerang fasilitas nuklir mereka, Iran menyerang pangkalan militer AS Al Udeid di Qatar. Namun sebelum serangan dilakukan, Iran justru sudah memberitahukan itu ke AS.

Alih-alih marah, Trump justru berterimakasih ke Iran karena telah menginformasikan rencana serangan.

“Saya ingin berterima kasih kepada Iran karena telah memberi kami pemberitahuan awal, yang memungkinkan tidak ada nyawa yang hilang, dan tidak ada yang terluka,” tulis Trump yang dikutip NDTV.

AS telah mengevakuasi militer dan pesawat mereka sebelum serangan terjadi.

Hari yang sama Trump menyebut Iran dan Israel resmi melakukan gencatan senjata total. Meski demikian, Israel tetap menyerang Iran dengan dalih belum ada informasi gencatan senjata. Iran pun membalas dengan menghujani langit Israel dengan rudal. Baru esok harinya pada Rabu, 25 Juni 2025 kesepakatan gencatan senjata terjadi.

Israel kini berfokus pada penumpasan Hamas di Gaza. Korban-korban warga sipil kembali bertambah.