Mataram – Anak-anak muda NTB memiliki kesempatan besar kuliah di Cina. Hal ini disampaikan Andre So, Koordinator Indonesia Tionghoa Culture Centre (ITCC) kepada Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, Senin, 22 Oktober 2018.

 

Andre So yang datang didampingi  Direktur Lombok Post Grup, Alfian Yusni mengatakan, biaya hidup di Cina cukup murah, sebulan hanya butuh Rp 2 juta. Melalui lembaga yang dibangun bersama Dahlan Iskan ini memberikan beasiswa S1, S2, dan S3.

 

“Kalau pendidikannya gratis, untuk S2 dan S3 malah mendapat biaya hidup,” katanya.

 

“Tinggal kalau S1 yang diperlukan uang bulanan, itu Rp 2 juta,” sambungnya.

 

Di sana, lanjut Andre So, beragam kampus dan jurusan bisa dipilih anak muda NTB. Mulai dari jurusan ekonomi, teknik sipil, kedokteran, perkeretaapian, serta penerbangan.

 

“Ada juga desain dan perkapalan. Ada 120 jurusan,” imbuhnya.

 

Di Cina, imbuhnya, S2 teknik sipil, enginering, dan perminyakan juga cukup maju. Pemprov NTB diharapkan mengambil kesempatan ini, supaya membawa manfaat bagi daerah.

 

“Nanti pemprov akan mendapat hasil tiga tahun,” ucapnya.

 

Kedatangan ke NTB, ujarnya, menyasar ke ponpes. Anak-anak pondok sudah biasa mandiri. Soal makanan, makanan halal banyak di Cina.

 

“Nanti bisa juga ada program yang dimasukkan seperti pariwisata,” tandasnya.

 

Sementara itu, Rohmi menyambut baik tawaran beasiswa ke Cina. Ia mengungkapkan, untuk kerjasama dengan Pemprov NTB dalam pengiriman anak muda yang belajar ke Cina tidak akan mengandalkan APBD. Bisa diupayakan untuk mencari donasi.

 

“Kalau APBD paling diarahkan untuk IELTS maupun TOEFL. Untuk menyekolahkan akan cari donasi, jelas butuh untuk anak-anak di NTB belajar di Cina,” katanya.

 

Dikatakan, selain mengirim anak muda NTB belajar ke Cina, harapannya ada kerjasama mengajar dengan China.

 

“Perlu juga mencari pangsa pasar di NTB yang sesuai dengan pendidikan di China. Bisa bermanfaat di NTB seperti elektro, teknik mesin, lingkungan, ataupun pariwisata,” bebernya. (red)