KORANNTB.com –  Gubernur NTB,  Zulkieflimansyah meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, yang terbakar, Minggu, 20 Oktober 2019.

Dia bergegas ke lokasi tersebut untuk memastikan proses penanganan kebakaran TPA berjalan lancar tanpa kendala. Saat meninjau TPA, Gubernur mendapat laporan bahwa luas area tumpukan sampah TPA Regional Kebon Kongok sekitar lima hektare dan lahan yang terbakar sekarang sudah mencapai empat hektare. Terbakarnya lahan TPA ini menyebabkan pembuangan sampah dari Kota Mataram dan Lombok Barat terganggu.

Penanganan kebakaran dilakukan secara bertahap per blok dari 17 blok yang ada. Penanganan yang dilakukan saat ini adalah dengan sistem siram -timbun tanah atau landfilling. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai oksigen dan persiapan blok untuk menerima sampah dari Kota Mataram dan Lombok Barat yang mulai menumpuk.

Untuk menangani satu blok yang luasnya sekitar 3000 m2, dalam dua hari, atau sekitar 2×10 jam, diperlukan satu unit  bulldozer besar. Alat ini diperlukan untuk meratakan sampah yang ada agar mudah dipadamkan.  Selain itu, BPBD mengerahkan empat unit excavator, satu unit untuk mengurai sampah dan tiga unit mengisi dump truck dengan tanah. BPBD juga mengerahkan dua mobil pemadam kebakaran, empat truck tangki air, dan 10 dump truck.

Dengan sistem ini, kebakaran lahan ini tidak meluas dan perlahan mulai mengecil. Pantauan langsung di lapangan juga menunjukkan kepulan asap sudah semakin menurun seiring kerja keras pemerintah bersama stakeholder terkait.

Gubernur mengintruksikan agar penanganan kebakaran ini bisa dipercepat yaitu 15 hari dengan penambahan alat-alat berat dan tenaga di lapangan.

Dia juga mengucapkan terimakasih pada petugas yang berusaha memadamkan kebakaran.

“Terima kasih kepada teman-taman yang begadang siang malam memadamkan api yang terus menyala,” katanya.

Ia yakin, dengan kerja keras seluruh unsur, masalah ini akan segera bisa diatasi, terutama Pemda Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat yang terus berkordinasi bersama untuk tugas yang tidak sederhana ini. (red)