KORANNTB.com – Kepala BNPB RI Letnan Jenderal TNI Doni Monardo saat berkunjung di Dam Pela Parado Kabupaten Bima beberapa hari lalu. Doni Monardo miris melihat kondisi hutan di Bima yang gundul akibat pembalakan liar.

Link Banner

Doni mengintruksikan aparat untuk melakukan razia ilegal logging guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan akibat gundulnya hutan.

Aparat gabungan terdiri Kodim 1608/Bima, Polsek Monta, KPH dan intansi lainnya menggelar patroli sesuai instruksi, Senin, 23 Desember 2019.

Dari patroli tersebut, aparat gabungan berhasil mengamankan lima terduga pelaku pembalakan liar bersama barang bukti berupa unit mobil pickup, mesin senso dan 222 batang kayu, namun sempat dihadang oleh masyarakat Desa Kanca Kecamatan Parado dengan menutup ruas jalan di desa setempat karena memprotes penangkapan lima warga terduga pelaku illegal logging.

Patroli gabungan yang dipimpin Danramil 1608-07/Monta Mayor Inf Saharudin Syaharudin dibagi menjadi dua tim yakni tim satu dipimpin Danramil Monta bersama anggota Polsek dan instansi lainnya dengan sasaran Desa Kuta dan Desa Paradowane dan tim dua dipimpin Danki A Yonif 742/SWY Kapten Inf Satria Perkasa Bahar dengan sasaran Desa Kanca Kecamatan Parado.

Sebelum melaksanakan patroli, aparat gabungan mendirikan Pos Komando (Posko) dan menentukan sasaran serta pembagian tim.

Kelima oknum yang sudah diamankan di Polres Kabupaten Bima dengan inisial As (43 tahun), Bu (42 tahun), As (32 tahun), Nu (32 tahun) dan Sa (35 tahun), namun dua orang terduga berhasil melarikan diri.

Komandan Kodim 1608/Bima Letnan Kolonel Inf Bambang Kurnia Eka Putra saat dikonfirmasi membenarkan perihal tersebut dengan harapan hutan dan lingkungan terselamatkan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Ini harus menjadi atensi kita bersama dengan melakukan upaya penyelamatan hutan dengan meilbatkan seluruh stake holder, instansi terkait bahkan seluruh komponen masyakarat harus ikut berperan aktif dalam menjaga hutan,” ujar Dandim.

Menurutnya, persoalan hutan tidak hanya menjadi atensi ditingkat bawah, namun juga menjadi perhatian khusus pemerintah pusat karena hutan sudah sangat memprihatinkan akibat pembalakan liar.

Seperti kita ketahui bersama, lanjut pria yang dikenal humanis tersebut, pada musim kemarau, rata-rata kita mengeluh kekurangan air bersih dan pada musim hujan terjadi banjir dan tanah longsor karena hutan sebagai penyangga dan penyedia air sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Untuk itu, kata Dandim, pihaknya mengimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat mari kita bersatu padu selamatkan hutan sehingga bisa diwariskan kepada anak cucu kita kebdepan.

Terpisah, Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani,   mengatakan terkait dengan pengamanan hutan, Kepala BNPB RI sudah melakukan peninjauan di Parado, dan di sana terjadi penggundulan hutan yang luar biasa.

“Ini sangat mengkhawatikan akan keselamatan hutan dan membahayakan kehidupan manusia karena sekitar 8000 hektar kawasan hutan sudah rusak,” sebut Danrem.

Adapun dampak pembalakan liar, debet air menjadi sangat berkurang dan terjadi pendangkalan. “Dulu di sana ada air terjun dan sekarang tidak ada tetesan air sama sekali,” terang orang nomor satu di jajaran Korem tersebut.

Terkait kondisi tersebut, pihaknya bersama Polri, KPH dan instansi terkait sudah membuat Posko di Parado dan kemarin langsung melakukan Patroli, dan berhasil mengamankan lima orang terduga pelaku perambahan hutan berserta barang bukti diamankan di Polres Kabupaten.

“Sesuai arahan Kepala BNPB RI, agar kedepan dilaksanakan rapat di tinkat Pronvisi untuk mengamankan dan menyelamatkan hutan sekaligus mensosialisasikan tentang penanaman pohon kepada masyarakat,” pungkasnya. (red)