KORANNTB.com – Danramil 1608-05/Donggo Kapten Inf Sininot Sribakti bersama anggotanya melaksanakan patroli di sekitar hutan tutupan negara Desa Palama, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, Senin, 3 Februari 2020.

Patroli digelar setelah mendapat informasi pembalakan liar di hutan tutupan dari salah seorang warga desa setempat. Informasi tersebut kemudian ditelusuri dengan melaksanakan patroli untuk mengecek kebenarannya bersama anggota dan Karang Taruna Desa setempat.

“Alhamdulillah, kami berhasil menemukan ratusan kayu balok sonokeling dan perlengkapan lainnya, hanya saja sampai saat ini belum mendapatkan siapa pemiliknya,” kata Dandim.

Penemuan ratusan kayu balok tersebut di lima lokasi penebangan dengan jumlah kayu balok yang berbeda. Rombongan juga menemukan sekitar 20 balok kayu sonokeling di pinggir jalan.

Sementara Dandim 1608/Bima Letnan Kolonel Inf Teuku Mustafa Kamal saat dikonfirmasi memberikan apresiasi kepada satuan jajarannya yang langsung merespon informasi dari warga.

Menurutnya, sekecil apapun informasi harus segera ditindaklanjuti sehingga masyarakat yang memberikan informasi tidak kecewa, apalagi mengenai penyelamatan hutan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab perusak hutan, di saat semua orang prihatin dengan kondisi hutan masih ada oknum yang terus mencoba merusak hutan tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan.

Selain itu, Dandim Bima juga memberikan apresiasi kepada warga yang memberikan informasi sebagai salah satu wujud peran serta masyarakat dalam menjaga hutan dari kerusakan.

“Semoga lain kali kita tidak kecolongan, agar tidak sia sia, dengan harapan upaya antisipasi sebelum mereka melakukan penebangan sehingga kita dapat mencegah lebih awal kegiatan pengrusakan hutan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab,” katanya.

Barang bukti yang berhasil diamankan di Koramil Donggo berupa 20 balok kayu sonokeling, satu unit mesin Senso dan peralatannya, meteran satu buah, palu satu buah, tang satu buah, rantai Senso satu buah dan benang untuk mengukur panjang kayu balok satu buah, sedangkan sisanya sebanyak 94 balok kayu masih di lokasi dan sudah dikoordinasikan dengan KPH Ampang Riwo Soromandi karena lokasinya jauh dan medan yang lumayan sulit. (red)