KORANNTB.com – Di masa pandemi Covid-19 ini, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dua bulan ke depan akan menggelar bimbingan teknis dan bimbingan atau workshop yang akan menyasar seluruh pelaku pariwisata di Lobar. Hal ini betujuan untuk lebih meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang kepariwisataan itu sendiri.

Bentuk pelatihan yang akan diberikan di antaranya Pelatihan Forum Tata Kelola Pariwisata (FTKP), Desa Wisata, Akomodasi Berbasis Komunitas, Pelatihan Pengelolaan Warung Makan, Travel, Fashion, Handicraft, Manajemen Home Stay, Tata Kelola Destinasi, dan lainnya.

Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan awal bulan September hingga November.

“Di tengah pandemi ini, kami memutar otak cukup kencang, kalau kami melakukan kegiatan yang sifatnya pengumupulan masa cukup banyak, itu relatif sulit. Lantas kami memilih untuk konsentrasi pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” buka Kepala Dinas Pariwisata Lobar H. Saepul Akhkam saat rapat pemantapan narasumber dan teknis pelatihan di Aula Dispar Lobar, Senin kemarin (24/8/2020).

Dalam pelatihan nanti, Akhkam menjelaskan jika setiap usaha jasa pariwisata akan mengutus seorang perwakilannya untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Paket pelatihan sendiri akan diikuti puluhan peserta dalam setiap paket pelatihan yang nantinya dalam beberapa paket pelatihan akan dibagi menjadi beberapa angkatan pelatihan.

Setiap paket pelatihan nantinya akan dikoordinir oleh masing-masing bidang yang ada di Dispar Lobar.

Salah satu narasumber, Putu Eka Budhi mengapresiasi kegiatan yang digelar Dispar Lobar ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting bagi desa wisata dan usaha wisata lainnya, terlebih materi yang akan dibawakan nanti menyangkut perencanaan pembangunan desa wisata jangka panjang atau master plan desa wisata.

“Saya sebagai narasumber penyusunan master plan Desa Wisata. Jadi yang pertama, para peserta diajak berbicara untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terkait Desa wisata,” terangnya.

“Kita berharap para peserta tidak hanya bisa membuat master plan saja,  tapi juga bisa berbarengan dengan tumbuhnya ekonomi kreatif dari desa berbasis pariwisata tersebut. Kemudian multiplier efek yang diharapkan adalah bermunculnya potensi masing-masing desa, sehingga bila ekonomi desa berbasis wisata naik, maka akan berpengaruh juga  kepada PAD Lobar,” lanjutnya. (red)